TOTABUAN.CO — Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Kamis (9/10/2014) waktu setempat ( (Jumat pagi WIB), setelah risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve yang dirilis Rabu mengurangi kekhawatiran atas kenaikan lebih awal suku bunga AS.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, melonjak 19,3 dollar AS, atau 1,6 persen, menjadi ditutup pada 1.225,3 dollar AS per ounce.
Penurunan saham-saham AS juga mendorong emas, bahkan data ekonomi positif yang dirilis Kamis gagal mengekang pertumbuhan logam mulia.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun 1.000 ke disesuaikan secara musiman 287.000 dalam pekan yang berakhir 4 Oktober, hampir merupakan tingkat terendah sejak sebelum resesi 2007-2009.
Harga emas mencapai titik terendah dalam 15-bulan di 1.183,46 dollar AS per ounce pada Senin (6/10).
Beberapa analis pasar memprediksi bahwa emas dari sini kemungkinan akan menuju ke arah 1.230 dollar AS hingga 1.240 dollar AS per ounce, sementara yang lain tetap “bearish“.
Kepemilikan emas SPDR Gold Trust, dana berbasis emas utama dunia yang diperdagangkan di bursa, turun 5,38 ton menjadi 762,09 ton pada Rabu (8/10), terendah sejak Desember 2008.
Perak untuk pengiriman Desember naik 35,4 sen, atau 2,07 persen, menjadi ditutup pada 17,418 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 11,4 dollar AS, atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 1.278,3 dollar AS per ounce.
Sumber: kompas.com