TOTABUAN.CO — Satu keluarga asal Prancis yang terdiri atas 11 orang dilaporkan menghilang. Diduga kuat mereka pergi ke Suriah bersama untuk berjihad dengan militan setempat.
Keluarga yang pergi ke Suriah tersebut terdiri atas seorang pria, kemudian dua saudara perempuannya dan ibunya, bersama dengan istri/suami dan anak masing-masing, termasuk seorang bayi. Semuanya berasal dari kota Nice, Prancis.
Mereka semua diyakini pergi meninggalkan Prancis pada akhir September lalu. Demikian sebut sumber kehakiman setempat seperti dilansir AFP, Kamis (9/10/2014).
Sang istri, oleh surat kabar setempat, Nice-Matin diidentifikasi sebagai Andrea yang berusia 27 tahun. Menurut Nice-Matin, Andrea pergi bersama dua anak laki-lakinya yang berusia 4 tahun dan 6 tahun.
“Semuanya baik-baik. Saya berada di wilayah yang luar biasa,” ucap Andrea kepada orangtuanya, seperti dilaporkan Nice-Matin.
Disebutkan juga bahwa Andrea pernah menyampaikan soal kepergiannya ke Suriah ini kepada seorang temannya. “Saya awalnya tidak akan pergi, tapi di hadapan Allah, saya tidak bisa mundur,” tutur Andrea kepada temannya, seperti dikutip Nice-Matin.
Kepada Nice-Matin, ayah Andrea mengakui bahwa putrinya telah menjadi mualaf. “Saya melihat bagaimana agama berperang besar dan lebih besar dalam hidupnya,” sebut sang ayah.
“Mungkin seharusnya saya bertindak,” imbuhnya.
Sumber otoritas kehakiman setempat menyebutkan, divisi antiterorisme kejaksaan wilayah Paris tengah melakukan penyelidikan mendalam atas kasus menghilangnya satu keluarga ini. Penyelidikan didasarkan pada bukti yang menunjukkan bahwa keluarga ini pergi ke Suriah.
sumber: detiknews.com