TOTABUAN.CO — Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Hanura Muhammad Guntur mengaku rugi Rp 50 juta atas anarkisme yang dilakukan massa Front Pembela Islam (FPI). Saat demo menolak Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta beberapa hari lalu, Toyota Vellfire milik Guntur dirusak massa FPI.
Atas kerugian tersebut, Guntur mengaku telah membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Ia meminta agar para pelaku aksi anarkis tersebut segera ditangkap polisi.
“Ini kan sudah 21 orang yang dibawa polisi. Saya sendiri sudah bikin laporan kemarin dan sore ini akan di BAP. Kemarin Jumat laporan masuk, dan mobil saya sudah di foto-fotoin dan diindentifikasi,” ujar Guntur di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, (7/10/2014).
Setelah ditangkap polisi, Guntur berharap para pelaku pengrusak mobilnya dan juga aksi anarkis yang banyak melukai personel kepolisian dan Satpol PP itu diganjar dengan hukuman yang berat. Bahkan ia berharap polisi menambah pasal-pasal pembunuhan berencana lantaran aksi tersebut telah terencana dan ditemukan bukti berupa senjata tajam untuk mencelakai aparat kepolisian.
“Saya sebenarnya nggak nuntut apa-apa, yang penting penegak keadilan yang sesuai aturan. Kalau bisa 21 orang yang ditangkap diberikan hukuman yang seberat-beratnya. Kalau perlu ditambahin pasal pembunuhan karena telah mengancam keselamatan juga,” ucap dia.
Terkait siapa dalang aksi tersebut, Guntur meminta agar pihak kepolisian untuk segera mengungkapnya. Ia sendiri menduga kedatangan massa FPI untuk melakukan aksi anarkis itu atas undangan dari salah seorang anggota DPRD saat menghadiri sebuah acara di stasiun televisi.
“Kalau ada salah satu anggota yang mengundang kita minta disebutin saja, tapi dia (petinggi FPI) tidak menyebutkan. Makanya kita minta agar polisi segera mengungkap siapa otaknya,” ucapnya.
Dalam aksi tersebut, ada belasan kendaraan yang mengalami kerusakan, salah satu mobil yang rusak yaitu satu unit Toyota Alphard Vellfire milik Muhammad Guntur. Kerusakan yang dialami mobil tersebut yaitu kaca depan retak akibat hantaman batu sebesar kepalan tangan orang dewasa. Bagian atas mobil juga rusak dan bonyok akibat lemparan batu secara bertubi-tubi oleh massa FPI.
Sumber: liputan6.com