TOTABUAN.CO — Menteri kesehatan Taiwan Chiu Wen-ta resmi mengundurkan diri pada Jumat malam (04/10/2014). Langkah ini ia ambil setelah Taiwan dilanda kasus keamanan pangan yang memicu penarikan ratusan ton produk berbahan minyak daur ulang dari pasaran.
Chiu beberapa kali mengajukan pengunduran diri setelah kasus minyak bekas tersebut mengemuka bulan lalu. Peletakan jabatannyapun akhirnya disetujui Perdana Menteri Jiang Yi-huah Jumat lalu.
Chiu adalah menteri ketiga yang mundur beberapa bulan terakhir ini. Sebelumnya, Menteri Pendidikan Chiang Wei-ling berhenti dari jabatannya pada Juli karena tersangkut skandal akademik. Setelah itu, Menteri Hubungan Ekonomi Chang Chia-juch mengundurkan diri pasca ledakan gas mematikan dua bulan lalu.
Jumat siang, jaksa menuntut Yeh Wen-hsiang, ketua Chang Guann Co. atas 235 laporan penggelapan dan pelanggaran keamanan pangan. Ia terbukti menjual ratusan ton minyak jelantah ke perusahaan makanan, toko roti, dan restoran.
Tiga orang lain, termasuk manajer sebuah pabrik tak berizin yang memasok minyak ke Chang Guann, juga dituntut dengan tuduhan yang sama. Sementara itu, seperti dilansir AFP (04/10/2014), empat orang lain didakwa melanggar hukum pembuangan limbah.
Yeh sudah ditahan sejak 13 September lalu. Penyelidik menemukan bahwa perusahaannya telah membeli 243 ton minyak bekas yang dikumpulkan dari panci penggorengan, tempat penampungan minyak goreng bekas, sampai minyak daur ulang dari pabrik pengolahan kulit. Minyak-minyak jelantah tersebut lalu dicampur dengan lemak babi sebelum disalurkan ke klien.
Sejak bulan lalu, ratusan ton cake, roti, mi instan, kue kering, dumpling, dan makanan lain ditarik dari pasaran Taiwan dan Hong Kong karena mengandung minyak daur ulang.
Inilah kali kedua skandal keamanan pangan menghantam Taiwan dalam waktu kurang dari setahun. Desember tahun lalu, pemilik sebuah pabrik di Taiwan dihukum 16 tahun penjara karena menjual minyak zaitun yang dicampur dengan minyak biji kapas murahan dan bahan pewarna terlarang. Akibatnya, terjadi penarikan produk secara massal.
Sumber: detik.com