TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Polemik pelaksanaan hari raya Idul Adha terus bergulir. Sejumlah masyarakat di Kecamatan Kotamobagu Barat, khususnya warga kelurahan Mogolaing, kecewa dengan sikap pemerintah daerah terkait penetapan perayaan idul adha. Sejumlah tokoh masyarakat mogoliang ketika menghubungi Totabuan.co, mengungkapkan kekesalan mereka. Menurut mereka, warga di sini terkesan ‘dibodohoi’.
‘’Kami oleh camat disampaikan perayaan Idul Adha itu dilaksanakan pada Minggu (5/10) besok. Namun tadi pagi dia (camat) sholat Ied bersama dengan warga yang ada di kelurahan Molinow,’’ ujar Isman Momintan.
Artinya, menurut papa Bagas, dia (camat) tidak komitmen dengan apa yang disampaikan sebelumnya. Padahal, menurut Isman panitia di kelurahan mogoliang sudah mempersiapkan pelaksanaan shalat Ied pada Sabtu (4/9/2014) pagi tadi.
Tak hanya Isman, Suardi tokoh masyarakat Mogolaing lainnya juga turut mengecam apa yang terjadi saat ini. Menurutnya perbedaan penentuan hari raya islam seperti saat ini sering terjadi. Namun tidak pernah seperti saat ini, membingungan masyarakat.
‘’Ini sangat kami sayangkan,’’ terang papa Icu.
Camat Barat (Camat Kobar) Nasli Paputungan, ketika konfirmasi mengatakan pada dasarnya pihaknya tidak mempermasalahkan shalat ied yang dilakukan kelurahan Sabtu (4/9/2014) atau Minggu (5/9/2014).
‘’Tidak usalah kita pertentangkan persoalan yang terjadi saat ini. Saya siap shalat ied dua kali kalau memang diperlukan jika memang hanya ga-gara saya shalat ied terlebih dahulu,’’ kata Nasli, ketika dihubungi kemarin.
Sebelumnya Juru bicara Pemkot, Rafiqa Bora, mengatakan saat ini pemerintah sudah mengedarkan surat klarifikasi kepada pemerintah di wilayah se Kotamobagu. Terkait hari raya Idul Adha pemkot mengikuti pemerintah pusat pada 5 Oktober nanti. (man)