TOTABUAN.CO — Musim depan, pengeluaran Persija Jakarta dipastikan akan lebih banyak dari musim ini. Oleh karenanya, manajemen Macan Kemayoran saat ini sedang fokus untuk mencari rekanan sponsor untuk mendukung program juara musim 2015.
Salah satu pengeluaran terbesar Persija untuk musim depan adalah biaya laga tandang. Dengan format kompetisi penuh, dipastikan Macan Kemayoran akan melakoni 19 laga tandang ke luar kota sebanyak 19 kali. Ongkos keberangkatan tim bersama akomodasi selama tur itulah yang kini dalam hitung-hitungan.
Tak hanya itu, laga kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno juga memakan biaya yang sangat besar. Salah satu ongkos terbesar laga kandang adalah biaya keamanan pihak kepolisian. Dalam semusim setidaknya butuh biaya sebesar Rp 3,8 miliar untuk keamanan.
“Sekarang kami sudah mulai fokus cari sponsor baru, karena musim depan kompetisi kembali 20 tim dengan sistem kompetisi penuh. Itu membutuhkan biaya besar sekitar Rp 35 M. Apalagi musim ini masih defisit,” jelas Wakil Presiden Klub Persija Asher Siregar.
Ada pun yang menjadi modal atau senjata Persija untuk mencari sponsor adalah kekuatan fansnya berikut targetnya musim depan. Musim ini saja, Macan Kemayoran terbukti menjadi klub dengan jumlah penonton paling loyal. Bahkan, rekor jumlah penonton yang datang ke stadion saat laga lawan Persib Bandung menjadi tertinggi selama laga ISL.
Meski sedang gencar mencari sponsor, manajemen Persija juga menolak membabi-buta menggaet sponsor. Maksudnya, Persija tak ingin seperti Persib Bandung yang banyak memasang logo sponsor di kaosnya. Demi kehormatan seragam Persija, disepakati hanya akan ada satu logo besar di dada Persija untuk musim depan.
Dengan kata lain, Persija hanya ingin menggaet sponsor kelas kakap. Sebagai klub Ibu Kota, tentu hal wajar hal ini dipatok Persija. Hanya saja, manajemen Persija juga harus bergerak cepat untuk menjalin kerjasama dengan pengusaha atau pihak sponsor yang sedang dituju. Pergerakan cepat Persija secara tidak langsung akan menentukan langkah prestasi musim depan.
Untuk mendukung langkah tersebut, Persija rencananya berniat untuk menggandeng sosok pengusaha untuk mengisi kursi manajer Persja. Hingga kini memang belum ada kejelasan soal siapa calon menejer Persija, tetapi tak bisa dipungkiri sosok pengusaha adalah salah satu calon terkuatnya.
“Hingga sekarang menejer belum ada. Kami masih terus cari siapa sosoknya. Ya siapa saja bisa mengisi posisi tersebut. Kalangan pengusaha pun mungkin mengisinya. Kami akan lihat segala kemungkinannya,” ungkap Asher.
Sumber: jpnn.com