• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Juli 27, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Ekbis

Kebijakan Pangan Pro-Petani, Jangan Malu Mencontoh India

Redaksi by Redaksi
24 September 2014
in Ekbis
0
Kebijakan Pangan Pro-Petani, Jangan Malu Mencontoh India
0
SHARES
18
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO JAKARTA — Indonesia tak perlu malu mencontoh India dalam merumuskan kebijakan pangan untuk mensejahterakan petani.  Dengan negara berpenduduk lebih dari 1 miliar itu juga berbasis petani, India mampu mensinergikan kebijakan yang ditelurkan dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

“India itu menjadikan kebijakan perdagangannya sebagai sub kebijakan produk pangan mereka. Jadi India itu impor atau ekspor ngggak boleh sembarangan, harus nanyain dulu kondisi produksi  dan harga petani mereka bagaimana. Baru mereka gunakan basis itu untuk ambil kebijakan perdagangan. Kalau kita dibalik, yang penting impor, ambil gampangnya saja. Dan itu hanya dinikmati segelintir kapitalis yang memang mencari rente,” kata Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis, Kamajaya ketika dihubungi wartawan, Selasa (23/4).

Pernyataan ini disampaikan Kamajaya saat menanggapi kewenangan Kementerian Perdagangan dalam mengatur masalah impor harus. Kata dia, kewenangan Kemendag perlu dipangkas untuk mewujudkan kemandirian pangan. Salah satu alasannya karena kebijakan Kemendag cenderung merugikan petani.

Kamajaya menjelaskan komoditi pangan yang berbasis komunitas besar seperti petani padi, gula, jagung, termasuk produk peternak dan nelayan, tidak boleh Kementerian Perdagangan yang punya pegang peranan. Tapi harus dikendalikan oleh kementerian yang memang tahu produksi di lapangan.

“Kalau sekarang kan nggak,  yang pegang kendali Kementerian Perdagangan. Mereka nggak mikirin apa yang terjadi pada para petani dan nelayan. Sekarang gini, kemarin harga gula petani dilelang Rp 8.250 saja, ora payu. Karena gula impor dijual di bawah itu. Jadi nggak match, jomplang banget, (Kemendag) berat ke kapitalis, petani diinjak terus,” katanya.

Dijelaskan Kamajaya,  India dengan kebijakan perdagangannya sebagai sub kebijakan produk pangan tak takut kalau diberi sanksi oleh World Trade Organization (WTO). Seperti India, Indonesia pun juga mestinya tak perlu khawatir untuk memproteksi produk dalam negeri.

“Jangankan India, Iran saja disanksi sampai 20 tahun nggak masalah. kenapa kita mesti takut,” tantangnya.

Karena itu dia menekankan, perombakan tugas dan fungsi kementerian perdagangan itu mendesak untuk dilakukan. “Ya harus. Kalau tidak, tinggal tunggu saja petani bukan hanya demo, mereka suatu saat bisa meledak. Kalau setiap panen yang tumpuk adalah utangnya, lama-lama mereka meledak walaupun petani, khususnya di Jawa itu, memiliki  sifat nrimo,” katanya mengingatkan

Sumber: jpnn.com

Tags: texs
Previous Post

Fernando Torres dan Keisuke Honda Membawa Milan Memupus Defisit Dua Gol Dari Empoli dan Membawa Pulang Satu Angka

Next Post

BBM Naik, Pertumbuhan Ekonomi Melesat

Next Post
BBM Naik, Pertumbuhan Ekonomi Melesat

BBM Naik, Pertumbuhan Ekonomi Melesat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Hingga Pagi Titik Api Masih Terlihat di Lokasi Kebakaran Pasar Lolak
Bolmong

Hingga Pagi Titik Api Masih Terlihat di Lokasi Kebakaran Pasar Lolak

by Redaksi
27 Juli 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Kebakaran Pasar Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) masih menyisahkan titik api hingga pagi. Kebakaran itu melanda sejumlah...

Read moreDetails
Tiga Unit Damkar Milik Pemkot Kotamobagu Bantu Padamkan Kebakaran di Pasar Lolak

Tiga Unit Damkar Milik Pemkot Kotamobagu Bantu Padamkan Kebakaran di Pasar Lolak

27 Juli 2025
Dua Titik Kebakaran Terjadi di Bolmong. Pasar Lolak Terbakar Kedua Kalinya

Dua Titik Kebakaran Terjadi di Bolmong. Pasar Lolak Terbakar Kedua Kalinya

27 Juli 2025
Beroperasi Sejak 2017, PETI Potolo Siapa Yang Backup

Beroperasi Sejak 2017, PETI Potolo Siapa Yang Backup

26 Juli 2025
Soal Jabatan Sekda, Marsel: Semoga Kader Bolaang Uki Tidak Kecewa

Soal Jabatan Sekda, Marsel: Semoga Kader Bolaang Uki Tidak Kecewa

25 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.