TOTABUAN.CO — Tritium (disebut juga Hidrogen-3 , simbol ditulis T atau 3H) adalah salah satu isotop radioaktif dari hidrogen dan merupakan salah satu daripada tiga bentuk isotop hidrogen yang terdiri daripada protium, deuterium, dan tritium. Tritium mengandungi 2 neutron.
Kebocoran reaktor nuklir di Fukushima di Jepang saat tsunami terjadi pada tahun 2011 silam, telah membuat reaktor mengalami kebocoran dan melepaskan Tritium dalam jumlah yang besar ke alam bebas. Kontaminasi Tritium terhadap air dan tanah sendiri bisa mengancam kesehatan warga di sekitar reaktor tersebut.
Lalu apa sebenarnya Tritium itu? Pada dasarnya, Tritium adalah senyawa Hidrogen yang telah berubah menjadi zat radioaktif secara alami akibat radiasi matahari, sehingga sangat jarang ditemukan di alam.
Radiasi Tritium sejatinya tidak bisa menembus kulit manusia, sehingga tidak terlalu berbahaya saat mengalami kontak dengan tubuh. Tetapi, menghirup atau menelan Tritium akan langsung meradiasi dan meracuni tubuh cukup parah.
Uniknya, zat berbahaya ini bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai lampu ‘abadi’. Tritium bisa memancarkan cahaya akibat reaksi kimia ketika dicampur dengan zat lain.
Reaksi kimia yang menyebabkan munculnya cahaya itu dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama dan tidak memerlukan sumber energi tambahan lain seperti baterai. Tritium juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi utama PLTN dan generator berbasis neuron.
Kini, peneliti telah berhasil membuat Tritium lewat reaksi nuklir. Tritium yang buatan manusia saja bisa dibanderol dengan harga US$ 30.000 atau Rp 350 juta tiap gram-nya.
Sumber: beritaunik.net