TOTABUAN.CO – Dengan didampingi oleh aktivis pendidikan, sejumlah ibu mendatangi Kantor DPRD Kota Bogor siang tadi. Mereka mengadu kepada wakil rakyat yang baru terpilih mengenai sistem pendidikan di Kota Bogor yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (3/9/2014), sebelumnya mereka berunjuk rasa di Kantor Balaikota mengeluhkan Kurikulum 2013 dan meminta Pemkot Bogor menghapus sistem pendaftaran siswa baru secara online karena dinilai belum siap diterapkan.
Sementara, buku paket Kurikulum 2013 masih menumpuk di kantor percetakan dan penerbit CV Jabal Rohmat di Jalan Cikunir Raya No. 91 Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Penerbit tak bersedia menjawab kenapa buku belum didistribusikan. Buku tak kunjung datang beberapa sekolah berinisiatif mengambil sendiri buku yang dijanjikan dikirim pada Agustus lalu.
Di SMPN 40 Jakarta, buku paket kurikulum 2013 baru tiba pagi tadi. Murid-murid senang karena selama ini mereka kesulitan belajar tanpa buku. Agar kegiatan belajar tidak terganggu, pihak sekolah menggunakan fotokopi untuk belajar.
Buku yang datang ternyata juga belum lengkap. Buku untuk kelas 7 baru 3 mata pelajaran, sedangkan buku kelas 8 baru 6 dari 9 mata pelajaran yang dijanjikan. Setelah didata, buku akan langsung dibagikan kepada murid.
sumber: liputan6.com