TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Upaya Pemerintah Kota Kotamobagu untuk menata kembali Pasar serasi dengan cara merelokasi para Pedagang kaki Lima (PKL) menuai pro kontra. Protes para pedagang krena mereka akan direlokasi di dua tempat yang berbeda yaitu di pasar Poyowa Kecil dan pasar Genggulang.
Menurut para pedagang. Dua pasar yang direlokasikan itu jauh dari pusat kota, membuat penghasilan para pedagang serta animo warga yang datang untuk membeli brkurang.
“Kami selaku masyarakat biasa menghargai keputusan Pemerintah Kota untuk memindahkan kami ketempat yang baru. Tapi setelah kami pantau dan kami coba berjualan di kedua tempat itu, ternyata sangat sepih dari pembeli. Bahkan pedagang lebih banyak dari pembeli otomatis kami akan merasa rugi,” ujar sejumlah pedagang yang sudah 18 tahun menekuni pekerjaannya sebagai penjual kayu bakar di pasar Serasi Kotamobagu.
Hal ini yang sama juga disampaikan pedagang aksesoris Ansar Sampara. Ia mengatakan, untuk di Pasar Poyowa Kecil biaya pembuatan tenda untuk satu kapling bisa mencapai hampir 5 jutaan,
“Kami harus menyediakan uang sekitar 5 jutaan untuk mendapatkan tempat yang baru untuk biaya pembuatan tempat kami berjualan, itu kan sangat membebani apa terlebih seperti saya pedagang kecil ,” ujar Ansar.
Proses relokasi yang dimulai Kamis (18/9/2014) sekitar pukul 11.00 wita berlangsung hingga sore. Ini dikarenakan banyak para pedagang yang masih enggan untuk dipindahkan dan lebih memilih tetap berjualan ditempat mereka sebelumnya. Namun ada juga yang mulai membereskan barang-barang mereka dengan dibantu oleh sejumlah angota Pol PP. (tr1/has)