• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Juli 22, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Kabar Dunia

Terobsesi menyimpan benda, rumah pria ini jadi gudang sampah

Redaksi by Redaksi
16 September 2014
in Kabar Dunia
0
Terobsesi menyimpan benda, rumah pria ini jadi gudang sampah
0
SHARES
38
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO –Rumah dengan barang-barang berserakan bak kapal pecah ini adalah gambaran hidup sehari-hari George Fowler, seorang pria berusia 72 tahun yang tinggal di London, Inggris. Pria ini adalah seorang kolektor kompulsif, sebuah kondisi kejiwaan di mana seseorang memiliki obsesi berlebihan untuk menyimpan segala benda. George begitu terobsesi terhadap benda-benda di sekitarnya sehingga ia tidak sampai hati untuk membuang satu barang pun yang dimilikinya. Akibatnya tempat tinggal pria ini jadi seperti gudang barang bekas. Setiap hari ia hidup dalam kubangan benda-benda tak terpakai dan sampah.

Dilaporkan DailyMail, nyaris semua ruangan di rumah yang ia tempati selama 33 tahun itu tidak bisa diakses karena penuh sesak dengan barang-barang yang diletakkan sembarangan. George hampir tidak pernah memasak. Ia lebih sering makan di luar karena dapurnya terlalu penuh perabotan dan barang tak terpakai. Setiap malam ia tidur di lorong sempit yang digelari kasur karena kamarnya sudah terlalu penuh. Ia bahkan harus mencuci baju dan memperbaiki sepeda di bak mandi karena tempat itu adalah satu-satunya ruang yang cukup leluasa di rumahnya. Halaman rumah George juga tak kalah kotornya. Di sana tergeletak sepeda bekas, kursi rusak, dan potongan kayu yang ditumbuhi lumut dan tertutup tanaman karena terlalu lama diletakkan di sana.

George menyebut kondisinya itu sebagai ‘penyakit akumulasi.’ Karena terbiasa hidup dalam kekurangan selama tahun-tahun pasca-perang, ia bertekad untuk menyimpan semua benda. Pemikirannya ini lambat laun berkembang menjadi perilaku kompulsif dan semakin bertambah parah ketika dihadapkan pada gaya hidup manusia modern di sekitarnya yang terbiasa dengan pola konsumsi berlebihan.

Kondisi George yang tak biasa ini terungkap ke publik setelah Corinna Kern, seorang fotografer Inggris yang sedang mencoba mengabadikan keseharian orang-orang di pemukiman kumuh. Kern tertarik untuk melihat seperti apa kehidupan George yang sebenarnya tidak bisa dikategorikan sebagai orang tak mampu tetapi menjalani gaya hidup layaknya orang kurang beruntung.

Tahun lalu, George dengan dibantu oleh putranya Ari Fowler sudah mencoba untuk membersihkan rumahnya dari benda-benda tak terpakai. Mereka menyumbangkan yang masih bisa digunakan ke tempat penampungan dan membuang sisanya. Tetapi dalam waktu satu tahun rumah itu sudah kotor lagi, bahkan lebih sesak daripada sebelumnya. Pasalnya berjalan-jalan di sekitar rumahnya untuk melakukan ‘daur ulang’, memunguti sampah-sampah yang menurutnya masih bisa digunakan kembali. Karena itulah di sakunya selalu tersimpan kantong plastik untuk wadah barang yang ia pungut dari jalanan.

Sumber: merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

102 CJH Bertolak dari Kotamobagu ke Jedah  

Next Post

Sekot Kotamobagu Bantah Jika ada Sejumlah Pejabat yang Mundur

Next Post
Sekot Kotamobagu Bantah Jika ada Sejumlah Pejabat yang Mundur

Sekot Kotamobagu Bantah Jika ada Sejumlah Pejabat yang Mundur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Imigrasi Kotamobagu: Soal RPTKA itu Kewenangan Disnaker
Bolmong

Imigrasi Kotamobagu: Soal RPTKA itu Kewenangan Disnaker

by Redaksi
22 Juli 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU --Kepala Kantor Imigrasi Kotamobagu Harapan Nasution menegaskan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk memeriksan legalitas perusahan tempat Tenaga Kerja...

Read moreDetails
PDAM Bolmong Terapkan Syarat Sambungan Baru

PDAM Bolmong Terapkan Syarat Sambungan Baru

22 Juli 2025
Sudah 27 Ton Beras Tersalur di Kegiatan Pangan Murah

Sudah 27 Ton Beras Tersalur di Kegiatan Pangan Murah

22 Juli 2025
Masih 100 Koperasi di Bolmong Belum Kantongi NIB

Masih 100 Koperasi di Bolmong Belum Kantongi NIB

21 Juli 2025
Pemkab Bolmong Dukung SLCN Program dari BMKG

Pemkab Bolmong Dukung SLCN Program dari BMKG

21 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.