TOTABUAN.CO Jakarta – Anggota Panja RUU Pilkada Fraksi PAN, Yandri Susanto, mengkritik PDIP. Ia heran karena PDIP ngotot menolak pilkada lewat DPRD. Padahal pilkada langsung dinilai menghabiskan anggaran yang sangat besar.
Pernyataan itu disampaikan Yandri dalam sebuah talkshow di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/9/2014) pagi. Ia menjadi pembicara bersama Jubir Kemendagri Dodi Riatmadji, Anggota Panja RUU Pilkada FPDIP Rahadi Zakaria, Waketum Gerindra Fadli Zon, serta Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Herdi Sahrasad.
Kata Yandri, PDIP seharusnya mendukung pilkada lewat DPRD untuk menghemat anggaran dalam pemerintahan. Apalagi, menurutnya, selama ini Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) selalu menekankan untuk melakukan penghematan.
“Mau tidak mau kalau pemilu langsung biayanya akan membengkak. Kalau sekarang yang dicanangkan pemerintah Jokowi-JK penghematan anggaran, ini momennya sebenarnya,” kata Yandri.
“Ini (Pilkada lewat DPRD) kan sangat sejalan dengan konsep efisiensi anggaran. Itu momentum yang baik untuk penghematan anggaran bagi Jokowi-JK,” sambungnya.
Ditegaskan Yandri, momentum ini seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh Jokowi PDIP sebagai partai pengusungnya. Katanya, sangat aneh kalau program dan konsep penghematan anggaran yang diinginkan Jokowi tidak digunakan dengan baik oleh PDIP.
“Ini yang saya aneh dengan PDIP yang menolak pilkada dilakukan melalui DPRD,” sebut Yandri.
Sumber: detik.com