TOTABUAN.CO – Banyak yang tak menduga, politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais kini begitu setia terhadap Prabowo Subianto. Padahal sejarah mencatat, pada pergolakan reformasi 1998, Amien adalah seteru mantan Danjen Kopassus tersebut. Bahkan, Kakostrad Mayjen Kivlan Zen, yang tak lain adalah anak buah Prabowo, ketika itu sempat mengancam akan menembak Amien.
Tapi itu cerita dulu. Kini Amien yang bersama PAN mendukung Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014 tetap setia, meskipun pasangan tersebut telah resmi dinyatakan kalah oleh MK.
Dalam hiruk pikuk pembahasan RUU Pilkada, Amien pun setuju dengan ide Koalisi Merah Putih bahwa pilkada sebaiknya kembali melalui DPRD. Hal ini cukup aneh mengingat mantan Ketua MPR itu adalah yang paling getol mendorong pemilu dilakukan secara langsung.
Berikut sejumlah cerita kesetiaan Amien terhadap Prabowo:
1. Amien bela Prabowo soal tudingan pelanggaran HAM
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta isu HAM yang dikait-kaitkan pada Prabowo Subianto tak diungkit-ungkit lagi. Sebab, jejak rekam Prabowo sudah jelas bersih sejak mantan Danjen Kopassus itu menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri pada 2009 lalu.
“Lima tahun lalu Pak Prabowo cawapres resmi Bu Mega dan sudah tahu track record-nya. Enggak usah buka-buka,” kata Amien kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (20/5).
Seperti diketahui, isu penculikan aktivis 1997-1998 dan pelanggaran HAM terus menjadi sorotan media jelang pencapresan Prabowo. Menurut Amien, jika mau, Prabowo bisa saja membuka aib orang lain yang terlibat. Namun, Amien tak menjelaskan siapa yang dimaksudkan.
“Kalau buka-bukaan, Pak Prabowo juga bisa buka aib mereka,” tegasnya.
Oleh karena itu, menurut Amien, saat ini yang jauh lebih penting adalah melihat ke depan untuk maju. Menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan mampu bersaing dengan negara luar sehingga Indonesia memiliki martabat yang jauh lebih tinggi.
“Jangan lihat ke belakang, kita harus berpikir maju,” tutupnya.
2. Amien tak henti menyerang Jokowi
Kesetiaan politikus senior PAN Amien Rais kepada Prabowo Subianto salah satunya ditunjukkan dengan mengkritik? Joko Widodo (Jokowi), lawan politik mantan Danjen Kopassus tersebut. Serangan Amien pada Jokowi terus mengalir, dari sebelum pencalonan, masa kampanye, hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai presiden 2014-2019.
Salah satu kritik Amien kepada Jokowi yang paling terkenal adalah soal kegagalan politikus PDI Perjuangan itu memimpin Solo. Pernyataan ini jauh dilontarkan Amien sebelum masa kampanye.
“Solo itu masih kumuh, gelap, agak miskin. Sebenarnya ini sudah masa tenang kampanye sebetulnya tidak boleh, tapi Anda (wartawan) tanya ya saya jelaskan. Solo itu kemiskinannya tertinggi di Jawa Tengah,” kata Amien Rais kepada wartawan di Monas, September 2013.
Sebaliknya, Amien sering kali memuji Prabowo. Serangan Amien lainnya terhadap Jokowi.
3. Amien ikut dampingi Prabowo-Hatta sidang di MK
Setelah Prabowo-Hatta dinyatakan kalah oleh KPU, Amien Rais tetap setia mendampingi pasangan itu untuk mengikuti sidang gugatan Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK). Amien datang pada sidang perdana yang digelar pada 6 Agustus lalu itu.
Amien Rais yang mengenakan peci hitam dan kemeja putih itu lebih memilih diam dan tersenyum ketika ditanyakan perihal sidang perdana. Amien langsung masuk bersama rombongan Prabowo-Hatta dengan desak-desakan.
Dalam gugatannya, kubu Prabowo menilai ada kecurangan masif dalam pelaksanaan Pilpres 2014. Karena itu, kubu ini menolak hasil pilpres yang sudah diketok oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Namun pada 21 Agustus lalu, MK memutuskan menolak semua gugatan yang diajukan Prabowo-Hatta. Dengan demikian, jagoan Amien Rais ini resmi dinyatakan gagal dalam Pilpres 2014.
4. Amien Rais arahkan PAN menjadi penyeimbang
Setelah Prabowo-Hatta dinyatakan kalah, Amien Rais mengarahkan agar PAN menjadi partai di luar pemerintah. Amien memandang perlu Koalisi Merah Putih sebagai penyeimbang pemerintahan Jokowi-JK kelak.
“Saya mengatakan koalisi ini penting sekali, karena kalau dimainkan secara konstitusional demokratis, akan menjadi penyeimbang,” kata Amien di Kantor DPP PAN, TB Simatupang, Jakarta, semalam.
“Jokowi-Kalla nggak usah gusar, kabinet yang profesional yang bagus, go, jalan. Nanti penyeimbang akan dengan secara objektif akan mengobservasi, mengikuti untuk rakyat didukung kalau tidak diingatkan,” ujar Amien.
5. Amien menyesal dulu ngotot dukung pemilihan langsung
Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais berpendapat pemilihan presiden dan kepala daerah oleh DPR dan DPRD adalah pilihan terbaik saat ini. Amien mengaku menyesal dulu ngotot memperjuangkan pemilihan langsung oleh rakyat.
“Saya termasuk yang yakin sekali dulu termasuk pemilihan langsung dulu itu politik uang bisa diatasi karena tidak mungkin keluhan 100 juta lebih penduduk bisa diamankan dengan uang,” kata Amien Rais di Jakarta kemarin.
Kini Amien berdiri di barisan Koalisi Merah Putih yang getol memperjuangkan kepala daerah dipilih DPRD. Menurutnya dia berkaca dari kekalahan Prabowo-Hatta.
Amien berpendapat untuk apa pemilu langsung jika politik uang tetap saja terjadi.
“Ternyata kita keliru, pilpres itu uang bicara dengan lantang,” beber Amien.
Seperti diketahui, pasca-reformasi 1998 Amien Rais yang menjabat sebagai Ketua MPR dikenal sebagai orang yang paling ngotot menggolkan pilpres langsung, kendati banyak yang menilai mekanisme tersebut tidak sesuai Pancasila. Amien juga yang mendorong amandemen UUD 1945 hingga akhirnya pilpres langsung dimasukkan ke dalam konstitusi.
Sumber: Merdeka.com