EKOBIS (totabuan.co) – Pemerintah berencana membatasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) terhitung mulai Juli 2013. Pembatasan tidak hanya berlaku untuk mobil pribadi, tapi juga untuk sepeda motor.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo menyebutkan, pemerintah berencana membatasi konsumsi BBM untuk motor hanya 0,7 liter per hari atau hanya 4,9 liter per minggu. Sedangkan untuk mobil, maksimal hanya 3 liter per hari atau 21 liter per minggu.
Wacana tersebut langsung direspons negatif oleh masyarakat. Salah satunya Islahudin, warga Cilincing, yang sehari-hari menggunakan sepeda motor. Dia melihat wacana tersebut sangat tidak masuk akal. “Ya tidak mungkin motor hanya dijatah 0,7 liter per hari,” kata Islah kepada merdeka.com, Jumat 10 Mei 2013.
Menurutnya, dengan jatah 0,7 liter per hari, motornya tidak akan bisa berjalan jauh. Islah menyebutkan, rata-rata motor jenis bebek dengan kapasitas mesin 100 cc, 1 liter BBM bisa menempuh jarak 57 kilometer.
“Ya kalau hanya 0,7 liter paling sekitar 30 kilometer saja,” katanya. Dia berharap pemerintah memikirkan ulang kebijakan tersebut. Sebab, jika diterapkan akan timbul ketidakpuasan masyarakat.
Sebelumnya, Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), ternyata tidak mengesampingkan rencana pengendalian konsumsi BBM dengan sistem teknologi informasi.
Pemerintah tetap berencana memasang Radio Frequensy Identification (RFID) di mobil pribadi mulai pertengahan tahun ini. Tujuannya untuk pembatasan pembelian BBM.
Terhitung mulai Juli 2013, pemerintah membatasi pembelian BBM untuk mobil dan sepeda motor. “Berdasarkan kebutuhan, sepeda motor 0,7 liter per hari, mobil pribadi 3 liter per hari. Kalau satu kendaraan satu hari hari sudah beli 100 liter itu jelas tidak benar,” kata Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo di kantornya, Jakarta, Jumat. [noe] / merdeka.com