• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juni 9, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Politik

Inilah Beberapa Pihak yang Membuat Suhu Pilpres 2014 Panas

Redaksi by Redaksi
22 Juli 2014
in Politik
0
Inilah Beberapa Pihak yang Membuat Suhu Pilpres 2014 Panas
0
SHARES
53
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Asvi Warman AdamTOTABUAN.CO JAKARTA–Tahukah Anda, siapa atau faktor apa yang membuat suhu Pilpres 2014 menjadi panas dan seru?   Menurut sejarahwan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam, selain media massa, terutama Metro TV dan TV One, ada lima pihak atau faktor yang membuat suhu Pilpres 2014  panas dingin.


Pertama, faktor Karni Ilyas.

Selama Pilpres berlangsung, Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas menghilang. Karni ternyata memilih cuti panjang. Mengapa Karni cuti di saat media massa ramai memberikan suasana pilpres, sementara semua orang tahu bahwa arah kebijakan media sangat ditentukan kepiawaian seorang pemimpin redaksi?   Asvi mengatakan, Karni tidak mau berbenturan dengan keinginan pemilik televisi yakni Aburizal Bakrie (ARB).

“Ia pun memilih cuti karena dia tidak mau mundur dari TV One. Karni adalah salah satu pendiri, orang yang menghidupkan TV One dengan program-program yang dibuatnya, salah satunya Indonesia Lawyer Club (ILC),” katanya.

Sayang, walau pun cuti dan tidak terlibat dalam redaksional TV One, banyak pihak tetap menyalahkan Karni, karena di saat situasi sangat genting, dia menghilang, tidak bertanggung jawab atas pemberitaan yang keluar.   Menurut Asvi, Karni Ilyas sesungguhnya tidak mau berkonflik dengan ARB.  Tetapi pada hari ini, kata Asvi, Karni Ilyas kembali bekerja sebagai seorang wartawan profesional, yang mengerti hukum dan TV One pun berubah menjadi lebih dingin.

Kedua, faktor Mahfud MD.

Asvi mengatakan, faktor lain yang membuat suhu politik hangat  adalah figur Mahfud MD.  Dia  ini manusia luar biasa. Dia cerdas.   Dia adalah calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), namun gagal. Mahfud MD kemudian ditawari posisi cawapres oleh ARB, tetapi ditolak karena tidak mendapat dukungan para kyai yang menolak Lumpur Lapindo.   Ketika ditawari menjadi tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD menerimanya.

Menurut Asvi, itu terjadi karena Mahfud MD kecewa dengan Muhaimin Iskandar, dan dia ingin membuktikan bahwa Muhaimin Iskandar keliru tidak mencapreskan dirinya.

“Tetapi saya lihat Mahfud MD sebagai intelektual murni ketika dia menolak Tabloid Obor Rakyat  yang meminta perlindungan hukum kepadanya,” katanya.

Mahfud MD tiba-tiba meramaikan suasana ketika Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan kemenangan pasangan Jokowi-JK. Padahal, saat itu baru 70 persen data quick count yang masuk.

Mahfud MD melakukan perlawanan dengan membuat deklarasi kemenangan pasangan Prabowo-Hatta berdasarkan hasil quick count  empat lembaga yang ditayangkan di TV One.

“Mahfud MD membuyarkan hasil quick count beberapa lembaga, yang belakangan kemudian Persepi menyimpulkan hasil quick count pasangan nomor satu tidak kredibel,” kata Asvi.

Andaikan Megawati menunda satu jam mengumumkan kemenangan Jokowi-JK versi quick count, mungkin situasinya tidak seperti sekarang ini.

Namun, Mahfud MD juga yang pertama menenangkan situasi menjelang pengumuman pemenang pilpres, dengan mengatakan dirinya gagal memenangkan pasangan Prabowo-Hatta.   Dia juga mengatakan mendukung tidak perlu pemilu ulang, tidak perlu penghitungan ulang dan tidak perlu membawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Ini sangat menyejukkan, karena Mahfud MD kembali ke intelektualnya,” kata Asvi.

Ketiga, Radio Republik Indonesia (RRI).

Faktor lain yang menambah panas situasi adalah ketika RRI mempublikasi hasil quick count yang memenangkan pasangan Jokowi-JK.   Menurut Asvi, RRI sudah lama melakukan quick count dan hasilnya sangat akurat.  RRI itu memiliki sumber daya yang handal dan menyebar di seluruh Indonesia.

“Tidak perlu cemas karena hasil quick count mereka akurat. Karena itu, publik tidak perlu pertanyakan karenaRRI mewartakan apa adanya, tidak memihak salah satu kandidat,” katanya.

Keempat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

LIPI juga menjadi salah satu faktor penghangat suhu politik dengan survei yang dilakukan pada Juni lalu, dimana pasangan Jokowi-JK menang telah kalau pilpres dilaksanakan saat itu.

Banyak yang protes dengan survei LIPI, karena menggunakan uang negara. “Tetapi hasil survei LIPI tidak jauh berbeda dengan hasil saat ini,” katanya.

Kelima, faktor relawan.

Kemunculan relawan pada Pilpres 2014 menjadi hal yang patut dipantau serius.   Apakah kemunculan banyak relawan karena partai politik tidak bisa berperan optimal?

“Ini introspeksi untuk partai politik. Karena kalau Jokowi-JK menang, maka faktor yang menentukan adalah relawan dan artis,” katanya.

Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis mengatakan, munculnya banyak relawan karena kondisi partai politik sudah sangat parah. Partai politik belum mampu mengartikulasi keinginan rakyat. Margarito melihat, Pilpres kali ini sebenarnya adalah pertarungan antara relawan dengan partai politik.

Jokowi-JK adalah figur yang diinginkan relawan, sementara Prabowo-Hatta adalah figur yang didukung banyak partai politik.

“Tetapi perlu diingat bahwa semakin banyak partai politik bergabung, semakin lemah capres tersebut. Yang ramai hanya based camp, deklarasi di based camp, tetapi hasilnya nol,” kata dia.

Sumber: Suara Pembaharuan

Tags: texs
Previous Post

349 Honda K2 Bolmong Segera Terima NIP

Next Post

BPMD Bolmong Kucur 4.3 M Untuk Bayar Tunjangan 1.761 Aparat Desa

Next Post
BPMD Bolmong Kucur 4.3 M Untuk Bayar  Tunjangan 1.761 Aparat Desa

BPMD Bolmong Kucur 4.3 M Untuk Bayar Tunjangan 1.761 Aparat Desa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂
Bolmong

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂

by Redaksi
5 Juni 2025
0

𝖳𝖮𝖳𝖠𝖡𝖴𝖠𝖭.𝖢𝖮 𝖡𝖮𝖫𝖬𝖮𝖭𝖦 -- PT Samudera Mulia Abadi (𝖲𝖬𝖠) 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗉𝗈𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗌𝗎𝗌 𝖽𝗎𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗇𝖼𝗎𝗋𝗂𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗅𝖺𝗋 𝗄𝖾 𝖯𝗈𝗅𝖽𝖺 𝖲𝗎𝗅𝗎𝗍. 𝖠𝖽𝖺...

Read moreDetails
Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

4 Juni 2025
Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

4 Juni 2025
Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

4 Juni 2025
Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

3 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.