TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Ada tujuh dokter ahli yang dikontrak pihak Pemkot Kotamobagu yang ditempatkan di Rumah Umum Daerah Kotamobagu hingga kini boleh dibilang nganggur. Mereka dikontrak 10 juta perbulan, namun, fasilitas serta peralatan operasi lainnya yang seharusnya disiapkan untuk operasi ternyata belum disiapkan pihak pemerintah.
“ Kan rugi. Bisa dibayangkan setiap bulan para dokter terima 10 juta, namun tugas mereka hanya mengurusi pasien rawat nginap, bukan untuk operasi,” kata salah satu staf di RSUD Kotamobagu.
Kurang siapnya pihak pemerintah Kotamobagu terkait dengan fasilitas yang ada, hanya membuat kerugian. Sebab para dokter ahli itu dikontrak untuk melakukan operasi, bukan hanya mengurusi pasien rawat nginap.
” Dokter ahli itu tugasnya untuk melakukan pembedahan. Kalau untuk pasien rawat nginap yang hanya sakit biasa, kan hanya perawat yang harus tangani,” tambah dia.
Kepala dinas kesehatan Kotamobagu Salmon Heldewery mengakui jika masih ada kendala terkait dengan fasilitas di rumah sakit. Namun pihaknya akan berupaya hingga pada tahun ini akan segera terpenenuhi. Termasuk akan melakukan loby dana di kementrian kesehatan untuk mendapatkan peralatan medis.
Soal dokter ahli yang dikontrak kata Salmon, memang sudah disediakan sejak awal. Takutnya para dokter ahli yang menjadi kebutuhan bagi warga Kotamobagu akan dikontrak daerah lain. “ Yang pasti tahun ini akan kita upayakan fasilitas operasi. Tapi meski begitu sudah 40 persen fasilitas operas sudah tersedia di ruma sakit,” ujar Salmon. (Has)