KOTAMOBAGU (totabuan.co)—Perolehan suara terbanyak pasangan Depri Pontoh dan Suriansyah Korompot di Pilkada Bolmong Utara (Bolmut) 8 Mei 2013 boleh jadi renungan bagi para kandidat yang akan bertarung di pemilihan walikota dan wakil walikota Kotamobagu 24 juni mendatang.
Terbukti pasangan Depri-Suriansya yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meraih suara yang signifikan dan hingga kini masih bertengger diposisi teratas, bila dibandingankan dengan kandidat lainnya, yang diusung koalisi partai ternama.
Menurut Hamkah Podomi, mantan aktivis UGM, partai tidaklah menjamin dalam pertarungan. Partai hanyalah wadah dan sebagai alat,kata Hamka.
Di Bolmut saja, PPP tanpa koalisi mampu menumbangkan koalisi partai besar. Dia menilai ketokohan sejumlah kader partai pesaing, misalnya dari PAN,PDIP ataupun Golkar tak memberikan pengaruh kepada masyarakat.
” Belum ada garansi dari partai atau koalisi partai besar bisa menang di Kotamobagu. Apalagi masyarakat Kotamobagu saat ini mulai sadar, bahwa kekuatan partai bukan solusi bagi kemajuan daerah. Dan figurlah yang menentukan kemenangan, ” Kata Hamka.
Dia menilai, masyarakat kota Kotamobagu adalah pemilih yang lebih rasional di bandingkan pemilih Bolmut. Di Bolmut saja warga mulai sadar dan rasional, bahwa partai bukan solusi bagi kemajuan daerah, namun figurlah sebagai penentu.
Pasangan Depri-Suriansyah dinilai sebagai figur sulutif yang mampu mempersatukan masyarakat. Begitu juga dengan Kotamobagu, warga mulai sadar siapa calon yang mereka akan pilih .
“ Persoalan seremonial yang dihadiri warga bukan juga jadi jaminan kepada salah satu pasangan calon. Itu bisa saja ada, tapi kecil. Masyarakat masih abu-abu dan masih mengambang serta belum menentukan pilihan mereka. Bisa saja itu karena pengaruh uang bensin atau uang duduk,”terangnya.
(has)