TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Unit respon cepat penyakit hewan menular dari dinas peternakan Provinsi Sulut Senin (16/6), mendatangi lokasi yang terkena flu burung. Tim yang didampingi dari dinas peternakan Kotamobau mengambil sampel lendir pada ayam dan bebek yang berada di Kelurahan Kecamatan Kotamobagu Barat untuk dikirim ke laboratorium di Makkasar untuk diperiksa.
Ketua tim unit respon cepat penyakit hewan menular dokter hewan Hanna Tioho mengatakan, sampel yang diambil dari ayam dan bebek itu, tak jauh dari lokasi matinya puluhan ekor ayam. Nantinya sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium di Makkasar untuk diperiksa.
“ Sampel lendir dan smapel dari anus ini kita ambil dari ayam dan bebek yang tak jauh dari lokasi. Ini akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Nah, kalau hasil tes cepat yang dilakukan saat kejadian, hasilnya positif. Yang mana, ayam yang mati mendadak itu, sudah positif virus flu burung,” kata Hanna saat diwawancarai saat berada di lokasi Senin (16/6).
Ada tiga definisi dalam pengambilan sampel kata Hanna, yakni, kematian mendadak, hasil repit test dan tanda-tanda pada ayam.
Sebelumnya, tim melakukan pemeriksaan ke sejumlah pedagang ayam di pasar serasi. Di sana mereka sempat diprotes para pedagang ayam saat melakukan pemeriksaan. Alasannya, akibat dari pemberitaan waktu lalu, ayam mereka tak dibeli sehingga mengakibatkan kerugian puluhan juta rupiah. Namun, setelah diberikan penjelasan, para pedagang akhirnya terima dan kemudian dilakukan penyemprotan.
Dia mengingatkan, warga yang selalu beradapatasi dengan unggas, jangan lupa untuk mencuci tangan usai memegang unggas atau ayam. Bahkan bila perlu mengganti baju. Selain itu mewaspadai masuknya unggas atau ayam dari luar daerah, ujarnya. (Has)