TOTABUAN.CO BOLMONG – Sampai dengan saat ini, Pemkab Bolmong masih terus melakukan penarikan sejumlah aset berupa kendaraan dinas, dengan total nilai mencapai Rp7 Miliar.
Data yang ada di dinas PPKAD, dari total 7 miliar, baru 3 miliar yang berhasil ditarik,” kata Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Bolmong, Ashari Sugeha.
“Kendis yang telah berhasil dikumpul, saat ini di parkir di halaman pemkab Bolmong, dan dijaga Satpol-PP”, Kata Ashari, Jumat (6/6).
Selanjutnya, untuk memburu aset-aset itu, Pemkab telah membentuk tim khusus. Tim tersebut tak hanya memburu kendaraan dinas saja, namun ada sejumlah alat-alat yang harus dicari keberadaanya.
” Tim tidak hanya bergerak di Kabupaten Bolmong saja. kami juga mencari aset bergerak itu di daerah tetangga, seperti Bolsel, Bolmut, Boltim, dan Kota Kotamobagu. Diantara kendaraan dinas yang berhasil disita, kondisi kendaraan sudah dalam keadaan rusak,” ujarnya.
Ashari menambahkan, pihaknya juga memburu aset-aset bergerak yang masih berada di tangan sejumlah mantan pejabat. Namun, saat ditanya wartawan, nama-nama para mantan pejabat tersebut, Ashari pun enggan membeberkan.
Untuk menarik aset dari para mantan pejabat, kami mencoba melakukannya dengan pola pendekatan persuasif. Nantinya, kedepan untuk kendaraan dinas tersebut, kami akan mengadakan pelelangan. Tetapi, setelah kami mendapatkan nilai perolehannya.
Sementara itu, Ketua Komisi Transparansi dan Partisipasi (KTP) Bolmong Guesman Laeta mengatakan, pihaknya mengapreseiasi terobosan yang dilakukan Pemkab Bolmong. Namun, dirinya menekankan agar Pemkab, tegas dalam menarik kembali kendaraan dinas yang masih dipegang para mantan pejabat. “Saya berharap,pemkab mengumumkan dimana saja aset-aset tersebut berada,”kata Gusman. (irgi/Has)