TOTABUAN.CO BOLMONG –Biaya perjalan dinas yang digunakan para anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), terbilang boros. Sekali dalam melakukan perjalanan dinas, harus menyiapkan uang ratusan juta rupiah.
“Alangkah lebih bermanfaat, jika ratusan juta rupiah perjalanan dinas untuk sekali perjalanan keluar daerah digunakan untuk untuk perbaikan ruang kelas baru (RKB) sejumlah sekolah yang saat ini kondisinya begitu memperihatinkan,”kata Ketua HMI Bolmong, Eko Paputungan.
Seperti sekolah yang ada di Desa Pangian Kecamatan Passi Timur. Kondisinya memprihatinkan , sejumlah ruang kelas tak layak lagi digunakan, bangku dan meja telah rusak parah dan atap sekolah bocor.
‘’Biaya perjalanan dinas per anggota DPRD Rp12 juta. Jika dikalian 30 anggota DPRD, maka ada sekitar Rp360 juta dikeluarkan untuk sekali perjalanan keluar daerah. Anggarn sebesar itu sudah cukup untuk membagun satu RKB. Saya bertanya, dengan besaran anggaran seperti itu, apa manfaat yang mereka bawa ke daerah ini? saat kembali dari luar daerah, para legislator tersebut juga tidak pernah memaparkan hasil kinerja mereka dapat usai melakukan perjalanan dinas,” tambah Eko.
Ketua DPRD Bolmong Abdul Kadir Mangkat saat dihubungi terkait sorotan aktifis mengatakan perjalanan dinas keluar daerah yang dilakukan kali ini terkait ganti rugi lahan warga Dumoga. “Perjalanan ini juga untuk kepentingan masyarakat, karena soal ganti rugi lahan,’’ kata Mangkat di ujung telepon saat dikonfirmasi. (irgi)