TOTABUAN.CO BOLMONG—Kelangkaan BBM yang terjadi disebagian wilayah Bolmong Raya (BMR), membuat para sopir angkot di Bolmong ambil keputusan naikkan tarif.
Jika sebelumnya tarif dari Lolayan ke Kotamobagu hanya 8 ribu, saat ini sudah naik menjadi 20 ribu perorang.
“Kenaikan tarif angkutan sangat berdampak pada aktifitas masyarakat. Pemerintah diminta carikan solusi,” kata Okan warga Lolayan.
Senada dikatakan Yadi Mokoagow warga Passi. Menurutnya dampak kelangkaan BBM sudah membuat warga resah. Dirinya berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah strategis untuk mencari solusi permasalahan ini.
“Pemerintah secepatnya berkoordinasi dengan Pihak pertamina untuk menyelesaikan persoalan ini,”kata Yaddi.
Menanggapai hal tersebut, Kepala Dinas Pertambangan dan energi Kabupaten Bolmong, Katrina Mokoginta mengatakan, pemerintah telah berkoordinasi dengan pihak pertamina, soal pasokan BBM ke Bolmong.
Bukan hanya itu kata Katrina, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi. Sebab salah satu menghambat pasokan BBM ke Bolmong, karena pekerjaan jembatan di desa Matani Kabupaten Minsel.
“Kami telah berkoordianasi dengan pertamina, dan PU Provinsi. Mudah-mudahnan dalam waktu dekat ada jalan keluar,” kata Katrina Minggu ( 25/05). (Irgi/Has).