TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Ini warning bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara Pemilu 2014, untuk tidak berniat melakukan manipulasi suara, terlebih suara milik rakyaf Bolmong Raya. Penegasan ini disampaikan Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Benny Rhamdani. Dia mengingatkan agar KPU bersikap netral dan tidak melakukan manipulasi suara.
“ Kita ingat pada 10 tahun lalu ketika salah satu calon DPD kita asal Bolmong J A Damopolii ? Di mana, ada dugaan manipulasi suara yang dilakukan pihak penyelenggara. Dan ini jangan terulang lagi pada Pemilu ini,” tegas Benny usai menghadiri rapat apel siaga BMR, di Aula Restoran Lembah Bening Senin (21/4).
Kata dia, penegasan dimaksud untuk mewarning pihak KPU untuk tidak berencana memanipulasi suara apaterlebih suara dari rakyat Bolmong. Namun, jika itu dilakukan, maka akan terjadi huru-hara politik yang akan dilakukan Rakyat Bolmong.
” Kita belum bisa jelaskan kalau apa yang akan terjadi kalalu ini dilakukan. Cukup 10 tahun lalu suara milik rakyat Bolmong Raya itu dimanipulasi sampai calon DPD asal Bolmng Raya gagagl duduk. Acara ini juga bagian untuk mewarning pihak KPU untuk tidak main-main. Saat ini data sudah kita kantongi meski masih menungguh hasil pleno rekapitulasi suara dari KPU,” ujar calon DPD yang meraih suara ketiga untuk DPD Sulut ini. Dia mengungkapkan bahwa acara ini juga bukan semata-mata karena pribadinya sebagai calon anggota DPD, akan tetapi ini juga untuk dua caleg DPR RI asal Bolmong Raya yakni Yasti Soeprejo Mokoagow (PAN) dan Aditya Anugerah Moha (ADM) (Golkar). (Has)