TOTABUAN.CO BOLMONG —Hujan yang turun tanpa jeda menjadi awal dari salah satu peristiwa paling membekas di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) sepanjang 2025. Desa Wineru Kecamatan Poigar dan Desa Muntoi Timur Kecamatan Passi Barat diterjang banjir lumpur, sebagai wilayah yang paling parah terdampak. Ratusan rumah terendam, aktivitas warga lumpuh, dan hari-hari berjalan dalam keterbatasan.
Di tengah situasi darurat, kehadiran pemerintah menjadi harapan. Bupati Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati Dony Lumenta membagi tugas, turun langsung ke desa-desa terdampak, memastikan evakuasi, penyaluran bantuan, dan penanganan darurat berjalan cepat. Kepemimpinan hadir bukan dari balik meja, tetapi di tengah lumpur dan warga yang membutuhkan.
Solidaritas pun tumbuh kuat. Para ASN Pemkab Bolmong menggalang bantuan bahan pokok dan perlengkapan, lalu turun langsung membersihkan lumpur di rumah-rumah warga. Gotong royong menjadi napas yang menjaga harapan tetap hidup di tengah bencana.
Menutup tahun 2025, banjir lumpur di Wineru dan Muntoi Timur bukan sekadar catatan bencana. Ia menjadi cermin tentang rapuhnya manusia di hadapan alam, sekaligus pengingat bahwa kepedulian dan kebersamaan adalah kekuatan terbesar Bolmong. Dari lumpur, tumbuh pelajaran bahwa di setiap ujian, selalu ada solidaritas yang menyatukan dan harapan yang kembali dibangun untuk menyambut tahun baru. (**)






