TOTABUAN.CO BOLSEL — Penolakan terhadap aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Landaso, Bolaang Uki, semakin menguat. Warga setempat makin vokal menyuarakan kekhawatiran mereka, terutama karena aktivitas pengerukan dinilai merusak lingkungan, mengancam sumber air, serta membahayakan pemukiman di sekitar area tersebut.
Aksi penolakan ini semakin masif setelah beredar poster bertuliskan “Tolak Pertambangan Landaso, Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi”. Poster yang menggambarkan kerusakan lahan akibat alat berat itu menjadi simbol keresahan masyarakat atas dampak yang kian nyata.
Masyarakat menegaskan, kerusakan lingkungan yang ditimbulkan PETI bukan hanya persoalan hari ini, tetapi ancaman jangka panjang yang bisa menggerus keselamatan warga dan masa depan generasi di Bolsel. Mereka meminta pemerintah daerah dan aparat penegak hukum bertindak tegas menghentikan seluruh aktivitas ilegal tersebut sebelum kerusakan semakin meluas.
Tagar #SaveIbukotaBolaangUki kini mulai ramai digunakan warga sebagai bentuk solidaritas dan seruan menjaga tanah kelahiran dari eksploitasi tanpa kendali. (*)







