TOTABUAN.CO BOLMONG — Produktivitas pertanian di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus menunjukkan hasil positif. Hingga November 2025, komoditas padi mencatat capaian luas tanam mencapai 33.600 hektare, berdasarkan data resmi Dinas Pertanian Kabupaten Bolmong.
Capaian ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung perekonomian daerah, sekaligus menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas produksi pangan di tengah tantangan perubahan iklim dan dinamika musim tanam.
Data menunjukkan, capaian luas tanam tertinggi terjadi pada Maret dan November masing-masing sebesar 3.200 hektare, sementara bulan terendah berada pada Juli dengan luas 2.900 hektare.
Meski sempat terjadi penurunan di pertengahan tahun, aktivitas tanam tetap stabil berkat dukungan penyuluh pertanian dan ketersediaan sarana produksi di lapangan.
“Rata-rata luas tanam padi di Bolmong tetap di atas 3.000 hektare per bulan. Ini menandakan semangat petani kita tidak surut,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Bolmong Tony Toligaga.
Dia mengatakan, keberhasilan mempertahankan luas tanam ini juga tak lepas dari dukungan langsung Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati Dony Lumenta, yang secara simbolis telah menyerahkan motor operasional bagi para penyuluh pertanian lapangan (PPL) serta bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani di sejumlah kecamatan.
Langkah tersebut menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat peran penyuluh dan mempercepat modernisasi pertanian di tingkat desa.
“Bantuan ini bukan hanya untuk mendukung kinerja penyuluh, tetapi juga untuk memastikan petani mendapatkan pendampingan yang cepat dan efektif di lapangan,” ujar Bupati Yusra Alhabsyi.
Bupati Yusra menambahkan bahwa dukungan alsintan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi tanam dan panen, sehingga produktivitas lahan bisa terus meningkat.
“Kami ingin pertanian Bolmong semakin maju, dan kesejahteraan petani benar-benar meningkat,” tegasnya.
Dengan total luas tanam padi mencapai 33.600 hektare hingga akhir tahun, Bolmong tetap menjadi salah satu sentra produksi beras terbesar di Sulawesi Utara. Pemerintah daerah menargetkan peningkatan produktivitas melalui perluasan areal tanam, rehabilitasi jaringan irigasi, serta peningkatan kapasitas petani dan penyuluh di tahun mendatang. (*)






