TOTABUAN.CO BOLMONG — Dugaan penyalahgunaan barcode subsidi BBM kembali terjadi di Kota Kotamobagu. Kasus kedua kali dialami Rahman Rahim. Ia mengaku barcode kendaraan miliknya kembali digunakan oleh pihak lain di SPBU berbeda.
Insiden ini terungkap saat Rahman hendak mengisi bahan bakar di salah satu SPBU si Kotamobagu. Namun barcode kendaraannya tidak dapat digunakan. Menurut keterangan petugas, barcode tersebut telah digunakan di SPBU lain dengan nomor akhir 26, sesuai data dalam sistem aplikasi subsidi BBM.
“Ini sudah kali kedua barcode saya tidak bisa digunakan. Kata petugas, datanya muncul di SPBU lain. Padahal kendaraan dan plat nomor saya jelas berbeda,” ujar Rahman melalui akun media sosialnya, Kamis (30/10).
Dari tangkapan layar yang dibagikannya, terlihat data kendaraan dengan plat nomor DB 1128 KA, terakhir tercatat melakukan transaksi di SPBU 7591926 sebanyak 25 liter pada 30 Oktober 2025 pukul 22.44 WIB.
Rahman pun mempertanyakan keamanan sistem aplikasi MyPertamina yang digunakan untuk pembelian BBM bersubsidi. Ia menduga barcode miliknya telah disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk melakukan pengisian BBM di SPBU lain.
Ia mengaku kasus serupa juga sudah sempat dialaminya.
Ia kesal karena barcode kendaraannya digunakan tanpa izin, bahkan sebelum mereka sendiri mengisi BBM. Dugaan kuat, ada oknum yang menggandakan atau memindai barcode kendaraan untuk keuntungan pribadi.
Rahman berharap pihak Pertamina segera melakukan pengecekan dan memperkuat sistem keamanan agar tidak ada lagi penyalahgunaan data barcode kendaraan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. (*)
 
			






