TOTABUAN.CO BOLMONG – Pasca banjir bandang yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), yakni Kecamatan Passi Barat dan Poigar, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong langsung menurunkan tim medis ke lokasi terdampak. Langkah cepat ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya penyakit pasca-banjir yang berpotensi menyerang warga.
Kepala Dinas Kesehatan Bolmong, I Ketut Kolak, mengatakan tim medis dari Dinkes dan sejumlah puskesmas telah berada di lapangan sejak hari pertama pasca-bencana. Mereka disiagakan di beberapa titik terdampak untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Tim kesehatan sudah kami turunkan ke lokasi banjir. Mereka membantu warga terdampak sekaligus memantau potensi penyakit pasca-banjir,” ujar Ketut, Jumat (31/10).
Ia mengingatkan, kondisi pasca-banjir perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
“Yang paling rentan adalah anak-anak balita dan orang lanjut usia. Penyakit kulit, diare, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sering muncul setelah banjir,” jelasnya.
Selain membuka posko kesehatan darurat, petugas medis juga melakukan pemeriksaan langsung ke rumah-rumah warga. Mereka membagikan obat-obatan, vitamin, serta memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan air bersih.
“Air bersih dan sanitasi harus dijaga. Jangan gunakan air yang tercemar untuk memasak atau mencuci makanan,” imbau Ketut.
Sebelumnya, banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Passi Barat dan Poigar. Bencana tersebut menyebabkan puluhan rumah rusak dan ratusan warga terdampak. Hingga kini, tim gabungan dari BPBD Bolmong, pemerintah desa, dan relawan masih terus melakukan pembersihan serta pendataan kerusakan di lokasi.
Ketut menambahkan, tim kesehatan akan terus melakukan pelayanan di wilayah terdampak hingga kondisi masyarakat dinilai aman dari potensi wabah penyakit.
“Kami akan tetap siaga dan memastikan warga mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal,” pungkasnya.(*)
 
			









