TOTABUAN.CO BOLMONG — Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) sejak Rabu (29/10/2025) malam, mengakibatkan terjadi banjir bandang di dua kecamatan. Ribuan rumah terendam, sejumlah fasilitas umum rusak, dan satu jembatan penghubung antar desa putus total diterjang arus deras.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Bolmong, bencana ini terjadi sekitar pukul 22.00 WITA. Laporan pertama diterima setengah jam kemudian, dan tim reaksi cepat (TRC) segera bergerak ke lokasi kejadian. Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi menyebabkan air sungai meluap hingga merendam permukiman warga.
Wilayah terdampak terparah berada di Kecamatan Passi Barat dan Kecamatan Poigar.
Di Kecamatan Passi Barat, banjir bandang menerjang Desa Muntoi Timur dan Desa Lobong. Sedikitnya 60 rumah terdampak, sebagian mengalami rusak berat hingga hanyut terbawa arus. Satu jembatan gantung di Desa Lobong juga dilaporkan rusak pada bagian plat lantai.
Sementara di Kecamatan Poigar, tujuh desa terendam banjir, yakni Wineru, Nonapan, Nonapan I, Nonapan II, Nonapan Baru, dan Gogaluman. Lebih dari 1.800 rumah dan 5.500 jiwa terdampak akibat luapan sungai dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Yang paling parah, jembatan penghubung antara Desa Mondatong Baru dan Desa Pomoman putus total akibat derasnya arus air sungai. Akses transportasi warga pun terputus.
“Akses menuju Desa Pomoman untuk sementara tidak bisa dilalui kendaraan. Kami masih melakukan penanganan darurat di lapangan,” ungkap petugas Pusdalops BPBD Bolmong, Kamis (30/10/2025).
Selain rumah warga, banjir juga merendam empat gedung sekolah, sebelas gereja, satu musholla, kantor desa, gedung PKK, perpustakaan, serta BUMDes di Kecamatan Poigar.
BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian material cukup besar karena banyak rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan.
Hingga Kamis siang, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Brimob, Satpol PP, Damkar, Tagana, dan BWS Sulawesi I masih bekerja di lapangan untuk melakukan pembersihan material banjir, pendataan korban terdampak, serta menyalurkan bantuan sementara.
“Kami telah berkoordinasi dengan BWS Sulawesi I untuk normalisasi aliran Sungai Muntoi, dan dengan Dinas PUPR serta DLH untuk pengerahan alat berat dalam pembersihan material,” ujar Plt Kepala BPBD Bolmong Vendy Mokoginta.
Cuaca di wilayah terdampak saat ini masih mendung dan berpotensi hujan, meski banjir di beberapa desa mulai berangsur surut.
BPBD Bolmong menyebutkan beberapa kebutuhan mendesak bagi warga terdampak, antara lain makanan siap saji, perlengkapan tidur, alat berat untuk pembersihan, sembako, mobil damkar atau water cannon, dapur lapangan, dan alat kebersihan.
Pemerintah Kabupaten Bolmong tengah memproses penetapan status tanggap darurat bencana, guna mempercepat penanganan dan pemulihan di lapangan.
BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi di wilayah Bolmong dalam beberapa hari ke depan. (*)







