TOTABUAN.CO BOLSEL—Sikap politik yang diambil Sekretaris DPD II Partai Golkar Iskandar Kamaru pindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tentu diberengi dengan alasan. Dipenghujung tahapan pemilu legislatif saat kampanye di Kecamatan Posigadan Sabtu (5/4) pekan lalu, dia tiba-tiba menyatakan bergabung dengan partai moncong putih yang dipimpin Hi Herson Mayulu yang tidak lain adalah mantan kader Golkar tempo hari saat masih duduk di kursi DPRD Bolmong.
Sekretaris PG Bolsel yang ketua fraksi dan Komisi III DPRD Kabupaten Bolsel itu memilih bergabung dengan PDI-P dengan beberapa alasan. Kata dia, dirinya tinggalkan partai yang membesarkannya selama ini karena, soal komitmen memperjuangkan kepentingan masyarakat. Menurut dia justru PDI-P lah yang punya komitmen jelas dan konsisten. Selain itu dalam berbagai kebijakan partai sering merugikan bagi karir politiknya.
“PDI-P lah yang saya nilai partai yang konsisten dengan perjuangan membela kepentingan rakyat,” tegas Kamaru dihadapan ribuan kader dan simpatisan partai akhir pekan lalu saat kampanye. Kamaru pun mengajak pendukung setianya yang ada di wilayah Posigadan untuk mengikuti langkah politiknya, singgung dia.
Kabar yang beredar mundurnya Kamaru penyebab utamanya karena politisi ini kecewa saat pemilihan wakil bupati partainya justru tak mendukung dirinya.
Menurut sumber, seharusnya dengan modal tujuh suara Kamaru bisa terpilih menjadi wakil bupati tapi justru partainya tidak mendukung Ini yang saya kira membuat Kamaru berhitung secara politik tidak lagi di Golkar, ungkap sumber yang tak mau namanya ditulis. Namun Kamaru sendiri enggan menanggapi kabar tersebut. “Silahkan kalian tanya saja ke pimpinan partai,” kata Kamaru singkat.
Ketua DPC PDI-P, Hi Herson Mayulu mengatakan dia tidak pernah memaksa agar Kamaru bergabung. Tapi itu dilakukannya dengan ikhlas, jelas Mayulu. Sebagai simbol bergabungnya Kamaru, dia langsung dikenakan jas merah yang berlogo banteng moncong putih didepan kader dan simpatian PDIP saat kampanye lalu.(Has)