TOTABUAN.CO BOLMONG —Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi, secara resmi melepas 216 mahasiswa dari Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika (IKTGM) yang akan melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berdampak Tahun 2025.
Upacara pelepasan berlangsung khidmat di pelataran Kantor Bupati Bolaang Mongondow, Senin, 13 Oktober 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Yusra Alhabsyi menekankan pentingnya pelaksanaan KKN yang tidak hanya menjadi rutinitas akademik, tetapi juga menghadirkan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat. Ia berharap seluruh mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu dan teori yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata di masyarakat.
“Laksanakanlah apa yang menjadi modul di kampus. Fakta-fakta yang ditemui di lapangan harus dijadikan bahan edukasi bagi masyarakat,” ujar Bupati Yusra.
Bupati juga mengingatkan agar para mahasiswa menjaga integritas selama berada di lokasi KKN.
Ia menegaskan bahwa mahasiswa bukan pengumpul dana, dan kehadiran mereka di desa harus benar-benar untuk memberikan manfaat serta edukasi kepada warga, bukan menambah beban finansial masyarakat.
“Ciptakanlah hal-hal baru di desa melalui inovasi. Manfaatkan program KKN ini sebaik-baiknya, dan jangan bebani orang tua. Kehadiran kalian harus memberi nilai tambah,” pesan Bupati.
Sebanyak 216 mahasiswa IKTGM ini akan mengabdi di tujuh desa yang tersebar di Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, selama periode 13 Oktober hingga 8 November 2025. Program ini merupakan wujud nyata dari penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Rektor IKTGM, apt. Alfiana Pramasita Gonibala, S.Farm., M.Farm., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow yang telah menerima para mahasiswa dengan tangan terbuka. Ia menegaskan bahwa program KKN ini menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari kehidupan sosial masyarakat.
“Kuliah Kerja Nyata adalah laboratorium sosial. Ini merupakan bagian dari program nasional Kampus Berdampak. Kami berkomitmen menjadikan kampus sebagai agen perubahan. Bangun kolaborasi di desa dan tinggalkan jejak perubahan,” tutur Rektor Alfiana.
Dengan semangat pengabdian, para mahasiswa IKTGM diharapkan dapat membawa energi positif, membangun kemitraan dengan masyarakat desa, serta menghadirkan solusi inovatif yang berkelanjutan bagi pembangunan di wilayah Bolaang Mongondow. (*)