TOTABUAN.CO BOLMONG —Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) patut berbangga. Setelah beberapa tahun lalu Desa Doloduo II, Kecamatan Dumoga Barat sukses mengharumkan nama daerah di ajang lomba desa, kini giliran Desa Kopandakan II, Kecamatan Lolayan yang melanjutkan tradisi prestasi.
Desa ini resmi mewakili Sulawesi Utara (Sulut) dalam Lomba Desa/Kelurahan Regional III yang meliputi Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
Bagi Bolmong, capaian ini menjadi bukti bahwa daerah yang dikenal sebagai “lumbung beras Sulut” juga mampu tampil sebagai lumbung prestasi. Desa-desa di Bolmong tidak hanya bergerak di sektor pertanian, tetapi juga menunjukkan tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, serta inovasi yang diakui di panggung besar.
Keberhasilan Desa Kopandakan II tidak datang begitu saja. Dukungan penuh dari Bupati Yusra Alhabsyi, Wakil Bupati Dony Lumenta, hingga Tim Penggerak PKK, menjadi kunci penting. Mereka hadir memberi semangat, bimbingan, dan pendampingan bagi perangkat desa serta masyarakat.
“Kemenangan Kopandakan II adalah bukti konsistensi Bolmong dalam melahirkan desa-desa unggul. Setelah Doloduo II, kini Kopandakan II kembali membawa bendera Bolmong berkibar di luar daerah. Ini kemenangan kita bersama,” ujar Bupati Yusra.
Yusra menambahkan, tradisi prestasi ini harus menjadi motivasi bagi desa-desa lain.
“Dengan semangat inovasi dan kerja sama, desa-desa di Bolmong bisa terus berprestasi,” katanya.
Sementara itu, TP-PKK Bolmong ikut mendampingi program-program pemberdayaan keluarga yang menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian lomba desa.
Kepala Desa Kopandakan II, Fitri Suli Anthone, mengaku bangga bisa membawa nama Bolmong hingga ke tingkat regional. Ia menegaskan keberhasilan ini tidak lepas dari kerjasama semua pihak. Termasuk dukungan dan pendampingan dari pemerintah daerah.
“Persaingan di tingkat regional memang tidak mudah. Tapi dengan dukungan masyarakat, pemerintah kabupaten, dan TP-PKK, kami semakin percaya diri. Ini bukti perempuan juga bisa membawa desa berprestasi,” ucapnya. (*)