TOTABUAN.CO SULUT — Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Utara, Tahlis Gallang, mengikuti tahapan wawancara job fit pejabat eselon II di Kantor BKD Pemprov Sulut Jumat 26 September 2025 .
Tahapan yang dikuti ini merupakan bagian penting dari uji kompetensi untuk memastikan penempatan pejabat sesuai kapasitas, pengalaman, serta rekam jejak pengabdian mereka.
Nama Tahlis Gallang sudah lama dikenal luas, terutama di Bolaang Mongondow Raya (BMR). Sosok birokrat ini menapaki karier dari bawah hingga berada di jajaran elit birokrasi daerah. Ia tercatat sebagai salah satu figur langka yang pernah menjabat Sekretaris Daerah di tiga wilayah berbeda, yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Kota Kotamobagu, dan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Tiga jabatan itu bukan hanya catatan administratif, melainkan bukti nyata kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengelola roda pemerintahan di level tertinggi daerah.
Pengalaman panjang tersebut melahirkan seorang birokrat yang matang dan terbiasa menghadapi dinamika. Setiap daerah yang dipimpinnya sebagai Sekda memiliki karakter berbeda. Bolsel dengan daerah otonom baru yang butuh pondasi pemerintahan kokoh, Kotamobagu dengan tantangan pembangunan kota yang lebih kompleks, dan Bolmong sebagai kabupaten induk dengan wilayah terluas serta keragaman sosial budaya. Semua itu dijalani Tahlis dengan gaya kepemimpinan yang adaptif dan solutif.
Tak berhenti di situ, kini Tahlis kembali mendapat amanah besar. Gubernur Sulut, Yulius Selvanus, menunjuknya sebagai Penjabat Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara (Pj Sekprov Sulut). Posisi ini menempatkannya di pusat kendali birokrasi Sulut, sekaligus menjadi bukti kepercayaan bahwa kapasitas dan integritasnya dibutuhkan untuk menopang jalannya pemerintahan provinsi.
Di mata banyak kalangan, Tahlis Gallang dikenal bukan hanya sebagai pejabat teknis, tetapi juga sebagai pemimpin yang dekat dengan bawahan dan mampu membangun komunikasi yang egaliter. Rekan-rekan ASN melihatnya sebagai sosok yang tegas namun tetap humanis, mampu menjaga keseimbangan antara disiplin birokrasi dan kebutuhan manusiawi pegawai di lapangan.
Keikutsertaannya dalam job fit kali ini tentu bukan sekadar formalitas. Ia hadir membawa rekam jejak, dedikasi, dan harapan bahwa setiap langkahnya di birokrasi selalu dimaknai sebagai pengabdian untuk masyarakat Sulawesi Utara. Banyak pihak menilai, dengan pengalaman panjang dan jejaring yang luas, Tahlis Gallang menjadi salah satu aset penting bagi birokrasi daerah.
Bagi Sulut, khususnya masyarakat BMR, kiprah Tahlis dalam job fit juga membawa kebanggaan tersendiri. Ia adalah representasi bahwa birokrat asal BMR mampu tampil di panggung yang lebih besar, membawa perspektif daerah dalam pembangunan provinsi.
Seiring proses job fit yang masih berlangsung, publik menaruh harapan agar figur berpengalaman seperti Tahlis dapat terus diberi ruang untuk mengabdi. Sebab, dalam perjalanan panjang birokrasi, yang dibutuhkan bukan hanya pejabat dengan jabatan, melainkan pemimpin yang lahir dari pengalaman, integritas, dan ketulusan. (*)
