TOTABUAN.CO BOLMONG — Lobi Kantor Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) berubah menjadi ruang penuh kebersamaan. Deretan kursi disusun rapi, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang khidmat Selasa 2 September 2025.
Namun ada yang berbeda. Saat di sejumlah daerah aksi demonstrasi berlangsung panas, para pemuda lintas Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Bolmong memilih langkah sebaliknya. Deklarasi damai dan doa bersama lintas iman.
Suasana semakin teduh ketika doa dipanjatkan secara bergantian. Mulai dari Islam, Kristen, dan Hindu. Setiap kalimat doa seakan menjadi simpul pengikat, bahwa keberagaman adalah kekuatan.
Hadir dalam kegiatan itu Bupati Yusra Alhabsyi, Kapolres Bolmong AKBP Lido Antoro bersama jajaran pejabat utama Polres, Sekretaris Daerah Abdullah Mokoginta, Asisten II Renti Mokoginta, Kesbangpol, staf khusus bupati, serta pimpinan dan anggota berbagai OKP.
Meski damai, aparat kepolisian tetap berjaga. Bukan untuk membatasi, melainkan memastikan bahwa ruang demokrasi di Bolmong berjalan aman, tertib, dan bermartabat.
Bupati Yusra memberi penghargaan khusus atas pilihan sejuk para pemuda. “Pemuda adalah kekuatan bangsa. Hari ini, kalian memberi contoh bahwa menjaga persatuan lebih penting daripada memperkeruh suasana. Aspirasi tetap bisa disampaikan, tetapi dengan cara damai dan bermartabat,” katanya.
Kapolres AKBP Lido Antoro juga menyampaikan apresiasi. “Kami ingin Bolmong tetap kondusif. Kami butuh dukungan pemuda untuk bersama-sama menjaga kedamaian daerah ini,” ujarnya.
Namun kendati begitu, Deklarasi yang digagas berbagai organisasi seperti KAHMI, GAMKI, IKA PMII, Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Hindu, dan BKPRMI inj tetap menyampaikan sikap kritis.
Mereka tidak sekadar berkumpul, tetapi juga menyampaikan delapan poin sikap yang sarat makna:
Menyampaikan simpati kepada korban aksi demo di daerah lain.
Mengajak masyarakat mendukung peran civil society mengawal kebijakan.
Menjunjung tinggi nilai budaya Mongondow sebagai dasar harmonisasi sosial.
Menyerukan agar aspirasi tidak disalurkan dengan cara anarkis.
Meminta elit politik dan pejabat lebih peka terhadap kebutuhan rakyat.
Menolak isu SARA yang berpotensi memecah belah.
Meminta aparat menjaga demo damai secara terukur, menindak tegas pelaku anarkis.
Mendesak DPRD Bolmong memperjuangkan aspirasi rakyat, termasuk menolak regulasi yang membebani masyarakat.
Salah seorang perwakilan OKP menegaskan, bahwa Kabupaten Bolmong jadi contoh. Pemuda boleh kritis, tapi cara kami menyuarakan sikap adalah lewat jalan damai.
Pesan Moral dari Bolmong
Deklarasi ini bukan sekadar acara seremonial. Ia adalah pesan moral bahwa demokrasi bisa tumbuh bersama kedamaian. Pemuda Bolmong memilih menyalakan api persatuan, bukan api perpecahan.
Di tengah hangatnya suhu politik nasional, langkah ini menjadi oase. Dari Bolmong, pemuda menyuarakan harapan: aspirasi tetap kritis, tapi damai; berbeda pandangan, tapi tetap bersaudara; lantang menyuarakan rakyat, tapi tetap menjaga Indonesia. (*)