TOTABUAN.CO BOLSEL — Almarhum Bupati Hi Herson Mayulun (H2M) bukan sekadar pemimpin biasa. Ia adalah sosok yang dikenal tegas melindungi ekonomi rakyat kecil di Bolsel dari ancaman konglomerasi besar.
Ketika jaringan minimarket seperti Indomaret ingin masuk ke daerahnya, H2M dengan tegas menolak. Bukan tanpa alasan, tapi karena ia mengerti betul betapa rapuhnya usaha kecil warung, toko kelontong, dan pasar tradisional yang menjadi sumber penghidupan banyak keluarga.
H2M memahami, pembangunan sejati bukan sekadar membuka jalan bagi investasi besar. Bagi almarhum, pembangunan harus memberi ruang bagi UMKM tumbuh, bukan tersingkirkan oleh dominasi korporasi.
Ia menolak izin masuk Indomaret demi menjaga keseimbangan ekonomi lokal. Menurutnya, mendukung warung dan pasar rakyat adalah menjaga nyawa ekonomi Bolsel.
Kini, warisan itu terancam, di bawah kepemimpinan Bupati Iskandar Kamaru, pintu bagi Indomaret dibuka lebar-lebar.
Warung dan toko kecil yang dulu jadi denyut nadi perekonomian perlahan bakal kehilangan pelanggan. Ekonomi rakyat terjepit, sedangkan korporasi besar semakin menguat.
Rakyat Bolsel yang mengenang H2M menilai keputusan membuka akses Indomaret adalah langkah yang menyimpang dari nilai-nilai yang diperjuangkan almarhum. Mereka melihat ini sebagai pengabaian terhadap warisan kepemimpinan yang membela rakyat kecil.
“Almarhum Bupati Herson Mayulu berdiri di pihak kami. Dia paham betul bagaimana beratnya usaha kecil bertahan. Keputusan sekarang sangat bertolak belakang dengan visi beliau,” ungkap salah satu tokoh masyarakat.
Keputusan Bupati Iskandar Kamaru bukan sekadar soal investasi. Ini soal keberpihakan: Apakah pemerintah mendukung korporasi besar yang menggerus ekonomi lokal, atau melindungi UMKM yang menjadi tulang punggung masyarakat
Sikap tegas almarhum H2M adalah cermin komitmen pada keadilan ekonomi dan kemandirian rakyat. Kini, warisan itu harus diperjuangkan kembali agar ekonomi rakyat Bolsel tak menjadi korban pembangunan yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
Indomaret bukan hanya soal toko baru, tapi ujian bagi keberpihakan pemerintah pada rakyat kecil. (*)