TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Api berkobar hebat di Lorong Dayanan, RT 09 RW 04, Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kamis (21/8) malam sekitar pukul 23.19 WITA.
Warga panik, berlarian menyelamatkan diri, sementara api dengan cepat menyebar dari satu rumah ke rumah lainnya.
Dalam waktu singkat, puluhan kepala keluarga harus meninggalkan rumah mereka yang dilalap si jago merah. Beberapa hanya mampu menyelamatkan pakaian yang melekat di badan.
Menurut kesaksian warga, api diduga berasal dari salah satu rumah, sebelum menjalar ke bangunan sekitar yang berdempetan.
“Semua warga sempat keluar dan mengungsi sebelum api semakin besar. Belum diketahui pasti penyebabnya, tapi sekitar belasan rumah terbakar,” ujar seorang warga.
Kolaborasi Damkar Antar Daerah
Menanggapi situasi darurat ini, satu unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) turut dikerahkan ke lokasi. Mobil tersebut berasal dari pos jaga di Kecamatan Passi Timur, lengkap dengan personel.
“Iya, satu unit Damkar dikerahkan ke lokasi kebakaran tadi malam,” kata Kasatpol PP Bolmong, Zulfadli Binol, Jumat (22/8).
Ia menjelaskan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bagian dari kerja sama antarwilayah dalam penanganan bencana, termasuk kebakaran. Sebelumnya, Pemkot Kotamobagu juga pernah mengirimkan dua unit Damkar ke Pasar Lolak saat kebakaran terjadi.
Kepala Satpol PP Kotamobagu, Sahaya Mokoginta, menyebutkan bahwa kebakaran ini berdampak pada 22 pemilik rumah dengan total 24 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal.
“Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan,” jelasnya.
Wali Kota Kotamobagu, Wenny Gaib, bersama Wakil Wali Kota Rendy Mokoginta dan jajaran OPD langsung turun meninjau lokasi kebakaran.
“Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada korban jiwa. Kami telah mengidentifikasi 19 rumah terbakar dan 24 kepala keluarga terdampak,” ujar Wenny.
Sebagai respons cepat, Pemkot Kotamobagu menyiapkan tempat penampungan sementara di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) bagi para korban. Di tempat ini, warga bisa tinggal sementara waktu sembari menunggu proses penanganan lanjutan, termasuk rencana pembangunan kembali rumah mereka.
“Pemerintah telah menyiapkan tempat tinggal sementara bagi masyarakat yang terdampak,” tutur Wenny.
Musibah ini menunjukkan pentingnya koordinasi lintas daerah dalam menghadapi bencana. Berkat kolaborasi Damkar dari Kotamobagu dan Bolmong, kobaran api bisa dikendalikan lebih cepat, dan warga mendapat perhatian serta bantuan yang mereka butuhkan di saat genting.(*)