TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU —Pagi itu, suasana SMK Cokroaminoto Kotamobagu sedikit berbeda. Di antara barisan motor siswa yang berjejer di halaman sekolah, terlihat sejumlah anggota kepolisian berpakaian lengkap menyusuri satu per satu kendaraan. Bukan tanpa sebab, mereka datang membawa misi menertibkan penggunaan knalpot brong, suara bising yang selama ini meresahkan warga.
Dipimpin oleh Kompol Jendri Sermanus Lewan, SE, Kabag Ops Polres Kotamobagu, razia ini bukanlah sekadar penegakan hukum biasa. Bersama Kasat Lantas, Kasat Samapta, dan didampingi Kasat Intelkam, mereka menyambangi sekolah dengan satu tujuan. Mendidik, bukan hanya menindak.
“Kami fokus pada pembinaan. Hari ini di SMK Cokroaminoto, kami temukan 11 kendaraan dengan knalpot brong. Kami minta diganti ke standar, dan tidak kami tilang, tapi ini bentuk peringatan. Jika nanti ditemukan lagi di jalan, akan kami tindak tegas,” tegas Kompol Jendri di hadapan para siswa dan guru.
Namun ada yang menarik dari razia ini. Alih-alih sekadar menyita knalpot, para siswa yang kedapatan menggunakan knalpot bising diminta menghancurkannya sendiri di hadapan guru-guru mereka. Suatu bentuk edukasi mental mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atasnya.
Beberapa wajah terlihat menyesal, ada pula yang diam termenung. Tapi semua setuju, tindakan itu memberi pelajaran yang jauh lebih dalam daripada sekadar hukuman administratif.
Tidak berhenti di situ, para petugas juga memeriksa isi tas siswa, memastikan tidak ada yang membawa senjata tajam atau barang berbahaya lainnya. Semua berlangsung dengan sopan, tertib, dan dalam pengawasan pihak sekolah.
Di hadapan para siswa, Kompol Jendri juga menyampaikan pesan penting, hindari tawuran. Ia mengingatkan bahwa satu masalah kecil bisa berujung besar jika tidak dikendalikan sejak awal.
“Kalau ada yang salah paham, jangan semua ikut. Itu hanya akan merugikan diri sendiri,” pesannya dengan nada tenang namun tegas.
Bagi sebagian pelajar, mungkin razia ini terasa mengganggu. Tapi bagi para guru, orang tua, bahkan masyarakat sekitar ini adalah tindakan nyata kepolisian yang peduli pada masa depan generasi muda.
Suara knalpot brong memang nyaring, tapi tak lebih lantang dari harapan orang-orang dewasa yang ingin melihat anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang taat aturan dan bertanggung jawab. Dan hari itu, di SMK Cokroaminoto, satu langkah kecil untuk perubahan itu dimulai. (*)