TOTABUAN.CO BOLMONG — Acara perpisahan siswa di tingkat SD hingga SMP di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menjadi sorotan. Ini lantaran para orang tua mengeluh karena dibebankan uang perpisahan hingga 350 ribu per siswa oleh para kepala sekolah.
Di tengah kesulitan ekonomi saat ini, para guru seenaknya menggelar acara, yang ujung ujungnya orang tua siswa menjadi sasaran pembenan.
Mendengar laporan tersebut, Bupati Bolaang Mongondw Yusra Alhabsyi marah dan meminta agar para kepala sekolah untuk segera mengembalikan uang dipungut kepada orang tua.
“Segera kembalikan. Sekali lagi kembalikan uang milik para orang tua,” tegasnya.
Mantan Ketua Anshor Sulut ini pun menegaskan, akan mengambil tindakan tegas kepada para kepala sekolah yang meminta uang kepada orang tua siswa.
Berdasarkan laporan yang masuk, wisuda atau acara perpisahan di sekolah dinilai memberikan beban ekonomi
“Perayakan kelulusan di sekolah harusnya dilakulan secara kreatif dan tidak harus membebani orang tua,” kata Yusra kepada warrawan ini Jumat 17 Mei 2025.
Bupati menegaskan, acara perpisahan boleh boleh saja dilakukan. Tapi tidak membebani orang tua murid.
Dia menyarankan ada metode lain bila memang sekolah ingin menyelenggarakan perpisahan siswa.
Dia berjanji akan mengambil sikap tegas terhadap perilaku kepala sekolah yang tidak memikirkan kondisi ekonomi para orang tua siswa.
“Saya akan copot dari jabatan,” tegasnya. (*)