TOTABUAN.CO BOLMONG —Bupati Bolaang Mongondow Yusra Alhabsyi langsung merespon maraknya acara wisuda atau acara perpisahan di setiap sekolah.
Berdasarkan laporan yamg masuk, wisuda atau acara perpisahan di sekolah dinilai memberikan beban ekonomi
“Perayakan kelulusan di sekolah harusnya dilakulan secara kreatif dan tidak membebani orang tua,” kata Yusra kepada warrawan ini Jumat 17 Mei 2025.
Bupati menegaskan, acara perpisahan boleh boleh saja dilakukan. Tapi tidak membebani orang tua murid.
Dia menyarankan ada metode lain bila memang sekolah ingin menyelenggarakan perpisahan siswa.
“Ya, kalau memang tujuannya itu konsepnya itu tadi karena untuk beban orang tua, beban keluarga, karena pengeluaran yang terlalu besar akibat dari aktivitas-aktivitas itu, saya pikir bisa dicari metodologi lain untuk bisa tetap menyelenggarakan wisuda dan sebagainya,” tegasnya.
Dia mengintruksikan para kepala sekolah mulai tongkat SD dan SMP yang sudah terlanjur untuk mengumpulkan dana dari orang tua murid segera dikembalikan.
“Saya minta dikembalikan. Sekali lagi kembalikan uang yang dipungut dari orang tua siswa,” tegasnya.
Bupati menilai, seharusnya perpisaha itu dikonsep secara sederhana agar tidak memberatkan tetapi tetap memiliki makna yang sama.
“Saya tidak melarang acara perpisaham atau wisuda, tapi dalam konsep yang lebih sederhana dan tidak membebani orang tua siswa,” ujar dia. (*)