TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Sekretaris Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kotamobagu Ishak Sugeha menilai, tak dianggarkannya dana untuk kelanjutan pembangunan Masjid Raya Baitul Makmur (MRBM) oleh Pemkot, merupakan bentuk tidak komitnya persetujuan pada saat pembahasan APBD.
“Dengan tidak dicantumkannya anggaran pembangunan mesjid oleh tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Kotamobagu saat penyusunan kembali APBD usai dievaluasi, adalah bentuk pelecehan terhadap pihak kami tim Banggar dan Dewan secara keseluruan,” kata Ishak, Rabu (2/3)
“Semua kan ada aturan main termasuk saling menghargai. Dan kami saat ini sangat sayangkan dengan sikap itu,” tambah dia lagi.
Pihak dewan sendiri akan mempertanyakan kembali ke pihak eksekutif terkait penghabusan anggaran Rp 5 miliar tersebut. Pembangunan kelanjutan masjid, rencananya akan dirumuskan pada APBD perubahan 2014 mendatang. Dia menjamin Dekot akan terus berjuang terkait kelanjutan proyek tersebut. Apalagi itu untuk kebutuhan orang banyak tutur politisi partai Demokrat ini.
Diketahui proyek pembangunan mesjid raya ini sudah masuk pada tahap tiga. Pekerjaan itu dkikerjakan sejak agustus 2013 lalu yang sudah menghabiskan dana puluhan milyar. Terakhir proyek tersebut, dikerjakan PT Waskita.(Has)