TOTABUAN.CO BOLSEL—Bupati kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) Hi Herson Mayulu rupanya banyak mendapat informasi jika bantuan beras miskin (Raskin) mulai dijadikan komoditas polikit di Pemilu ini.
Padahal raskin merupakan upaya dilakukan pemerintah kabupaten untuk menanggulangi kemiskinan. Namun program ini menjadi komoditas politik.
“Pemerintah daerah dalam upaya menanggulangi kemiskinan. Contohnya beras miskin atau raskin. Tapi pemerintah dianggap tidak bisa memberikan program ini dengan baik,” kata Bupati waktu lalu.
Bahkan menurut dia, ada beberapa anggota DPRD yang sengaja melempar isu kepada masyarakat bahwa raskin bisa disubsidi pemerintah daerah. Mereka sengaja menyebarkan isu soal raskin katanya, bupati sengaja menghindari hal itu.
” Inikan aneh, padahal kita sama-sama membahasnya. Juga sudah konsultasi ke provinsi dan hasilnya, raskin sudah tidak bisa lagi disubsidi. Dan itu sudah final,” tambah Bupati.
“Yang sekarang yang mesti kita perbaiki ialah apakah penyaluran raskin ini sudah tepat sasaran atau tidak. Ada PNS golongan 3 yang dapat padahal itu untuk janda-janda dan duda-duda,” katanya.
Bolsel memang mengoleksi banyak penduduk miskin walau angkanya terus berkurang. Di tahun 2011 berada di angka 16,57 persen, 2012 di angka 10,16 persen, sedangkan di tahun 2013 ada 10,05 persen.(has)