TOTABUAN.CO BOLMONG — Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi didampingi Wakil Bupati Dony Lumenta, Sekretaris Daerah Abdullah Mokoginta, mendadak rapat bersama pimpinan OPD serta para Asisten Rabu 7 Mei 2025 sekira pukul 17.00 WITA.
Rapat tersebut, digelar di ruang kerja bupati. Rapat mendadak itu, dilakukan menyusul isu kasus tenaga honorer bodong. Selain itu, persiapan ujian seleksi tahap dua, bagi calon PPPK berjumlah 1255 peserta di Manado Kamis besok.
Kepala BKPP Bolmong Umarudin Amba mengatakan, bahwa apa yang menjadi intruksi Bupati sudah disampaikan. Termasuk di Dinas Kesehatan, kepala Puskesmas hingga Rumah Sakit. Dinas Pendidikan hingga para kepala sekolah serta sejumlah OPD.
“Intruksi Bupati, jika merasa bukan honorer, sebaiknya tidak ikut ujian. Sebab data masih akan diverifikasi kembali,” katanya.
Untuk ujian yang akan dilaksanakan besok, tercatat lewat data base berjumlah 1255 peserta. Terdiri dari, guru formasi guru 687 peserta, formasi teknis 366 peserta dan formasi kesehatan 366 peserta.
Sebelumnya, di hadapan para pimpinan OPD, Bupati Yusra Alhabsyi secara tegas agar para pimpinan OPD, tidak ikut bermain menandatangani SPTJM bagi mereka yang ditenggarai sebagai honorer bodong.
“Saya ingatkan agar jangan coba coba bermain. Sekali lagi, jangan coba coba,” tegasnya.
Intruksi tersebut disampaikan agar para pimpinan OPD hingga para kepala sekolah, kepala puskesmas, tidak ikut terlibat kepada para honorer yang dicurigai bukan sebagai tenaga honorer.
Kendati begitu kata Bupati, tidak membatalkan rencana ujian seleksi yang akan digelar Kamis besok di Manado.
“Soal rencana ujian besok, tetap akan berlangsung. Tetapi yang merasa bukan sebagai honorer, disarankan untuk tidak ambil resiko,” tegasnya.
Selain itu Bupati juga telah memerintahkan sejumlah jajaran untuk menyisir semua sekolah untuk melakukan validas data terkait honorer bodong. (*)