TOTABUAN.CO BOLMONG – PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) sukses melakukan pembinaan terhadap petani Kakao wilayah lingkar tambang di dua daerah. Yakni di Kabupaten Bolaang Mongondow dan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Peran PT JRBM itu, setelah para petani di wilayah lingkar tambang mendapat penghargaan Subroto dan Tamasya (Tambang Menyejahterakan Masyarakat) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Keberhasilan pembinaan petani kakao di wilayah lingkar tambang di duq wilayah menjadi kisah sukses hingga mendapat apresiasi di tingkat nasional selama dua tahun berturut-turut.
Keberhasilan ini merupakan bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan dalam memajukan pertanian serta menggerakkan ekonomi daerah.
Hal ini mendapat sambutan positif dari pemerintah atas peran dari pihak perusahan.
“Pemerintah menyambut baik dan berterima kasih atas peran PT JRBM dalam memperkenalkan dan mengembangkan kakao di Bolmong dan Bolsel,” kata Sangadi (kepala desa) Bakan, Hasanuddin Mokodompit.
Tahun ini, penghargaan Subroto diberikan atas program pupuk Hayati, sedangkan penghargaan Tamasya diraih melalui program pembibitan Kakao.
“Kunci keberhasilan program ini sehingga mendapat penghargaan nasional adalah penguasaan teknik dan pendampingan yang intensif oleh perusahaan. Kami berharap prestasi ini dapat terus mendorong kesejahteraan petani dan menjadi model bagi daerah lain yang ingin mengembangkan sektor pertanian,” ujar Anang Rizkani Noor, Presiden Direktur JRBM.
Salah satu petani kakao asal Desa Bakan, Bolmong, Hajan Paputungan menyatakan bahwa pencapaian ini berkat pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka terima.
“Kami merasa lebih percaya diri dalam mengelola tanaman kakao kami. Program ini memberi dampak yang sangat positif bagi kehidupan kami,” katanya.
Perwakilan petani dari Kabupaten Bolsel Idrus Manoppo, mengaku sebelumnya pesimis namun akhirnya merasa senang dan bangga.
“Program ini ternyata berbuah manis. Ini bukti nyata. Bersama pihak perusahaan, penanaman kakao kami bisa berhasil bahkan sukses dan mendapat penghargaan di tingkat nasional,” paparnya.
Ia juga berharap pemerintah dapat terus mendukung program ini melalui kebijakan yang berpihak pada kemajuan pertanian kakao, baik melalui pelatihan, akses pasar, maupun infrastruktur.
“Semoga masyarakat terus mendukung terciptanya hubungan baik dengan perusahaan. Kolaborasi ini harus diteruskan agar masyarakat lingkar tambang dapat maju seiring dengan pencapaian perusahaan,” ujar Andreas Saragih, General Manager Eksternal dan Security JRBM.
M. Rudi Rumengan, Manajer CSR JRBM, menjelaskan bahwa program kakao yang sudah berhasil ini akan diperluas dengan program lain, yaitu memproduksi media tanam dari sampah sabut kelapa yang selama ini tidak dimanfaatkan.
“Semoga program baru ini semakin memajukan ekonomi masyarakat,” katanya.(*)