TOTABUAN.CO BOLMONG — Calon bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusrah Alhabsyi menyentil kualitas pendidikan yang ada di Bolmong. Rendahnya kompentensi tenaga pendidik sehingga mempengaruhi kualitas mutu pendidikan.
Hal itu dia sampaikan saat pemaparan visi misi pada debat kedua yang dilaksanakan KPU di Sutan Raja Hotel Kotamobagu Rabu 5 November 2024.
“Sejak Tahun 2022, Pemkab Bolmong tidak perna punya niat untuk menginisiasi peningkatan kompetensi guru. Ketiadaan niat ini secara langsung berdampak pada pendapatan tenaga pendidik,” ucapnya.
Persoalan lainnya masih adanya 8.962 siswa yang belum tercover dengan kartu program Indonesia pintar. Padahal mereka adalah siswa yang berhak menerima.
Yusra menegaskan, dinas pendidikan dan dinas sosial harus memiliki data yang terkoneksi. Sehingga siapa saja yang berhak untuk mendapatkan kartu program Indonesia pintar secara otomatis mendapatkan kartu program tersebut.
“Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, kami akan mengembangan balai latihan kerja dan balai industri kreatif bagi generasi muda yang tertarik pada industri kreatif yang dapat menopang UMKM kita,” katanya.
Disektor pelayanan kesehatan, Yusra juga menyentil ditemukannya kasus 214 anak kurang gizi. Pada 2024, ditemukan kasus kurang gizi meningkat menjadi 483 anak.
Kami mengingat betul pada pada zaman pemerinrahan Yasti Soepredjo Mokoagow-Yanny Tuuk, telah dibangun
Rumah Sakit Pratama yang besar dan representatif untuk pelayanan kesehatan untuk warga Dumoga Raya. Namun sangat disayangkan sejak dua tahun terakhir selesai dibangun, rumah sakit pratama belum dapat difungsikan.
“Hanya karena problem yang sangat sederhana yakni belum adanya surat keputusan bupati terkait pergantian lahan,” katanya.
Pada debat kedua KPU mengangkat yakni “Kualitas pelayanan publik, pengelolaan sumber daya alam, iklim sosial dan sinergitas pembangunan daerah”. Debat tersebut aelain dihadiri Forkopimda, Bawaslu juga menfhadirkan para panelis. (*)