TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Puluhan anggota Panwas se Kotamobagu ancam mogok kerja. Hal itu buntut dari belum dicairkannya operasional mereka selama tiga bulan.
Sejumlah anggota Panwas mengaku, di tengah kesibukan tahapan Pilkada yang sudah berjalan, anggaran operasional mereka tak kunjung cair.
“Sudah tiga bulan sejak Juni,” ujar salah satu Panwascam yang meminta namanya tidak dipublis.
Operasional itu berisi, pembelian ATK, pembayaran listrik, air, internet serta dana perjalanan dinas serta operasional untuk Pangawas desa dan kelurahan.
Padahal banyak yang harus dikerjakan di tengah tahapan yamg sudah berjalan.
“Jika akhir Agustus ini dana operasional kami tidak cair, kami terpaksa mogok kerja,” sambung para anggota Panwas.
Tidak cairnya dana operasional di empat sekretariat Panwascam di Kotamobagu, diduga persoalan di internal Sekretariat Bawaslu.
Buntut persoalan di internal, Kepala Sekretariat Bawaslu Kotamobagu Moh Reqxi Eyato menyatakan pengunduran dirinya yang diikuti Bendahara
Susilawati Dondo dan operator keuangan Cicilia Runtu.
Ketua Bawaslu Kotamobagu Yunita Mokodompit mengaku, persoalan ini sudah dilaporkan ke Bawaslu Sulut. Namun kendati begitu, dia berharap agar untuk bersabar, sambil menunggu pengisian posisi kepala sekretariat dalam waktu dekat.
“Mudah mudahan dalam waktu dekat, semua sudah bisa berjalan normal,” katanya.(*)