TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Walikota Kotamobagu Tatong Bara mengatakan, sebagai seorang pegawai negeri sipil, dia yakin sudah memahami soal pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan seperti ini. Acara ini, bukanlah merupakan hal yang istimewa ataupun hal baru dalam sebuah pemerintahan.
Karenanya, selain untuk mengisi jabatan yang lowong karena ada beberapa pejabat yang sudah memasuki masa pensiun, acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan seperti ini, juga dimaksudkan untuk menghindari kejenuhan bekerja terutama bagi mereka yang telah cukup lama menduduki sebuah jabatan.
” Ini sudah biasa terjadi. Bahkan disemua pemerintahan yang ada,” tutur dia saat memberikan sambutan.
Dia menambahkan PNS selalu memegang teguh tri matra pengabdian yakni disiplin, profesionalisme dan loyalitas dalam menjalankan tugas. Sebab itu salah satu kunci pokok keberhasilan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Termasuk dukungan sumber daya aparatur yang profesional dan dukungan tim kerja yang solid.
” Itulah sebabnya, kajian yang sudah disampaikan oleh badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan kepada saya, selaku pejabat pembina kepegawaian daerah, yang akhirnya membentuk formasi pengisian jabatan seperti saat ini. Oleh karena itu sekali lagi saya ingin sampaikan, penentuan pejabat yang menduduki jabatan tertentu, dilakukan bukan karena faktor suka atau tidak suka, akan tetapi semua ini adalah murni hasil kajian tim baperjakat,” tukasnya.
Namun Ketua Lembaga Pemantaun Kinerja Eksekutif dan Legislatif Reformasi (LPKEL) Efendy Abdul Kadir menyarankan, agar moment pelantikan ratusan pejabat ini, bukan karena kepentingan politik semata. Apaterleih Walikota dan wakil walikota yang berasal dari latar belakang Politik bahkan pimpinan partai, diharapkan pelantikan ini demi kemajuan Kota Kotamobagu kedepan, bukan asas kepentingan politik semata, ujar Efendy saat dimintai tanggapan Rabu (27/3).(adve)
Editor Hasdy Fattah