TOTABUAN.CO BOLTIM—Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menyoroti proyek dana bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) yang dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Dia mengatakan, realisasi di lapangan tidak seperti yang diharapkan sesuai dengan harapan masyarakat. Seharusnya bantuan senilai Rp 6 juta setiap unit rumah yang akan direhabilitasi, justru material yang diterima tidak sesuai.
“Rata-rata harga yang diberikan dibawah Rp 5 juta, sekarang ada laporan di Polres. Itu kesalahan Kementerian,” tegas Sehan, akhir pekan lalu seperti dilansir tribunnews.com..
Dirinya mengkritik keras pelaksanaan program Kemenpera tersebut. Sebab kegiatan tersebut tidak diserahkan dan diketahui oleh pemerintah daerah. “Saya menolak. Sudah dua tahun, pada 2010-2011 ada 200 unit, yang tidak tahu pelaksanaannya seperti apa,” ungkapnya.
Dia menyesali walaupun disebutnya program gagal, justru ditunggangi oleh sejumlah calon legislatif untuk membodohi masyarakat. Mereka mengatakan bantuan pemerintah pusat tersebut bantuan para caleg tersebut.
“Begitu jadi masalah, orang partai, cuci tangan. Ini saya tidak suka. Saya minta semua intansi penegak hukum untuk menelusuri ini, karena anggarannya sudah terpangkas hingga ke rakyat,” katanya.
Diungkapkannya, sebanyak 129 unit rumah yang mendapat bantuan dana stimulan di Boltim bermasalah. Ia menilai Kemenpera gagal terkait program tersebut.
Editor Hasdy Fattah