TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sulawesi Utara (Sulut) siap memfasilitasi para ibu-ibu dengan lembaga keuangan dalam rangka peningkatan usaha ekonomi keluarga. Hal itu dikatakan Yasti Soepredjo Mokoagow usai dilantik sebagai Ketua BKMT Sulut masa bhakti 2023-2028 oleh Ketua Umum BKMT
Dr Hj Syifa Fauzia M. Arts bertempat di Lapangan Olahraga Kelurahan Molinow Kota Kotamobagu Sabtu 21 Oktober 2023.
Yasti mengatakan, perlu upaya terpadu untuk mendorong penguatan ekonomi keluarga agar dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Misi BKMT Sulut, selain penguatan silahturahmi dan dakwa, juga bagaimana peningkatan usaha ekonomi keluarga. Nah BKMT siap memfasilitasi ibu-ibu dengan lembaga keuangan agar ada kucuran modal dalam rangka pengembangan usaha,” kata Ketua BKMT Sulut Yasti Soepredjo Mokoagow.
Bupati Bolaang Mongondow 2017-2022 ini menambahkan, untuk dapat mewujudkan itu perlu sinergi bersama yang melibatkan semua unsur pemangku kepentingan agar proses implementasi program dapat dilakukan tepat sasaran. Penguatan ekonomi keluarga menjadi bagian dari upaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan.
“Bicara tentang kemiskinan sasarannya adalah keluarga atau rumah tangga miskin,” imbuhnya.
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 telah mengamanatkan pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dilakukan melalui peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi serta sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga, pengembangan inovatif dalam memberikan bantuan bagi keluarga miskin, serta penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan.
Menurutnya, BKMT Sulut akan berakselerasi dengan pemerintah salah satunya peningtakan ekonomi keluarga.
Pemerintah katanya, telah melakukan intervensi kepada keluarga miskin melalui perlindungan sosial yang meliputi pemberian bantuan dan jaminan sosial. Namun, bantuan dan jaminan sosial dinilai tidak cukup. Perlu ada graduasi untuk masuk pada tingkat ekonomi yang lebih tinggi melalui upaya pemberdayaan. Untuk itu, perlu meningkatkan efektivitas kolaborasi dalam melaksanakan berbagai program yang dijalankan dengan memastikan ketepatan sasaran berdasarkan basis data.
Sedikitnya ada delapan langkah dalam usaha peningkatan ekonomi. Yakni pembentukan kelompok, mengenali peluang pasar, menentukan jenis usaha, penggalangan permodalan, proses produksi, pemasaran, kemitraan dan pembinaan pendampingan.
Selain itu, diperlukan proses yang harus dilalui, seperti menciptakan produk yang berpeluang pasar, menggalang modal dan bimbingan, hingga berkelompok membentuk jaringan pasar.
“Nah ini perlu sinergi program dan kegiatan dengan pemerintah dalam rangka pemberdayaan dan penguatan ekonomi keluarga,”katanya.(*)