TOTABUAN.CO BOLMONG —Peristiwa dugaan penganiayaam yang diduga dilakukan Ketua DPRD Bolaang Mongondow Welty Komaling resmi dilaporkan ke Polres Bolmong.
Korban Kepala Badan keuangan (BKD) Seriyanto merasa keberatan atas tindakan politisi PDI Perjuangan itu.
Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling membantah atas tudingan tersebut. Ia mengaku akan siap memberikan di hadapan penyidik atas laporan tersebut.
Dia menegaskan, apa yang dilaporkan Kepala BKD Seriyanto soal tindak penganiayaan tidaklah benar.
“Itu tidak benar dan itu bentuk fitnah,” kata Welty.
Dia mengatakan, apa yang dilaporkan itu tidak mendasar. Apa terlebih tindakan laporan penganiayaan tidak disertai bukti.
“Kalau benar saya melakukan tinda penganiayaan, tentu suasana di kantor DPRD jadi lain. Bahkan rapat paripurna tidak terlaksana,” ujarnya.
Saat ini Welty sudah siap menunggu surat panggilan untuk memberikan keterangan. Namun katanya, jika laporan itu tidak terbukti, dia sudah siap untuk melapor balik karena mencemarkan nama baiknya serta fitnah.
Sebelumnya diberitakan, kejadian itu terjadi sebelum rapat paripurna penyampaian KUA PPAS Jumat 23 September 2023 sekitar pukul 22:10 Wita.
Kejadian itu telah dilapor ke Polres Bolmong dengan nomor LP/81/1X/2023/ Sulut/ SPKT/Polres Bolmong, tanggal 22 September 2023.
Seriyanto mengaku dipukul di bagian dada oleh oknum Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling.
Peristiwa penganiayan tersebut terjadi tepatnya di dalam ruangan tunggu Ketua DPRD.
Berdasarkan BAP di hadapan penyidik, Kepala BKD Bolmong Seriyanto menjelaskan, sebelum kejadian itu terjadi, Dia dipanggil Welty ke ruangan.
Ihwal peristiwa itu terjadi karena terkait permintaan penambahan dana yang sebelumnya telah disepakati.
Namun, anehnya oknum Ketua DPRD ini justru minta lebih besar lagi, akan tetapi keinginan tersebut tidak bisa dipenuhi.
Setelah sempat terlibat adu mulut tiba-tiba oknum anggota dewan tersebut langsung menghampiri dan melakukan penganiayaan dengan meninju di bagian dada.
Saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Bolmong. Seriyanto sendiri mengaku masih mengalami sakit di bagian dada dan sudah melakukan pemeriksaan ke dokter sambil menungguh hasil visum,” katanya. (*)
Semoga CCTV di gedung DPR Bolmong masih ada rekaman kejadian tersebut🤣