TOTABUAN.CO BOLMONG — Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) terus memberikan perhatian untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak muda Bolmong dalam rangka peluang kerja di luar negeri. Salah satu bukti yakni dengan menambah anggaran pelatihan lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2023 mendatang.
“Anggaran untuk pelatihan calon pekerja pada tahun depan bertambah. Dipastikan akan ada penambahan jumlah peserta yang akan ikut pelatihan,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bolmong Dedy Mokodongan.
Pemerintah daerah kata dia, punya rasa tanggungjawab dalam memberikan perlindungan teknis bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebelum bekerja ke luar negeri.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI), salah satu tanggungjawab pemerintah dalam meningkatkan kompetensi calon PMI adalah menyediakan dan memfasilitasi pelatihan calon pekerja. Melalui pelatihan vokasi yang anggarannya bersumber dari APBD.
Penandatangan kerjasama antara Pemkab Bolmong dengan Badan Perlindungan Pekerja Migram Indomesia (BP2MI) sudah dilakukan sejak akhir 2021 saat itu masih pemerintahan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow. Dan setelah pemerintahan Penjabat Bupati Limi Mokodompit anggaran pelatihan ditambah.
Dedy berujar, MoU ini terkait peluang kerja lewat program Specified Skill Worker (SSW) di Jepang, yang merupakan salah satu badan hukum yang memiliki inisiatif untuk menyiapkan dan meningkatkan SDM pekerja migran.
Saat ini, ada 15 peserta anak-anak muda asal Bolmong sedang mengikuti pelatihan di Depok. Mereka dilatih tentang skil serta bahasa. (*)