TOTABUAN.CO BOLSEL – Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru membuka sosialisasi Strategi Terkoordinasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak (si-PATOKAAN) sekaligus Launching Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi (SI-PINTER), Duta Sangadi Sadar Hukum (DANGISA).
Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Futsal Kawasan Perkantoran Panango dihadiri Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulut yang juga menjabat Sekretaris TP-PKK Sulut dr. Kartika B. Tanos Mars, Ketua TP-PKK Kabupaten Bolsel Ny. Selpian Kamaru-Manoppo, Ketua DPRD Arifin Olii, Dandim 1303/BM Letkol Inf Topan Angker, Kajari Kotamobagu Elwin Agustian Khahar, Kabag Ops Polres Bolsel, Kepala PA Bolaang Uki, Sekda Marzansius Arvan Ohy, Pabung Kodim 1303/BM, para Staf Ahli, staf khusus bupati, para Asisten Sekda, pimpinan PD, para Camat dan Sangadi, para Kepala Puskesmas, serta perwakilan siswa SMP/SMA/Forum Anak daerah.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru mengatakan pemerintah pusat telah menetapkan strategi nasional percepatan penurunan stunting yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting dan strategi ini telah dilaksanakan sampai ke tingkat kabupaten melalui program dan kegiatan dari perangkat daerah.
Namun meski demikian, masih terkendala dalam hal pelaporan dan informasi karena belum adanya sistem khusus di daerah untuk pelaporan setelah intervensi percepatan penurunan stunting.
Untuk mengatasi kendala itu, Pemkab Bolsel mengembangkan aplikasi SI-Pinter untuk membantu para pengambil kebijakan yang berhubungan dengan program intervensi stunting serta memudahkan instansi teknis dalam monitoring dan evaluasi intervensi stunting,” ujar Bupati Iskandar Kamaru saat membuka sosialisasi Selasa 1 November 2022.
Menurut Bupati Bolsel Iskandar Kamaru, nantinya aplikasi ini akan menjadi basis data terpadu yang komprehensif, dinamis yang dapat digunakan seluruh instansi teknis dan masyarakat sasaran intervensi stunting.
“SI-Pinter juga merupakan sarana pelaporan dari masyarakat sasaran di desa Lokus terhadap intervensi yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah,” imbuhnya.
Bupati Iskandar Kamaru juga menyentil inovasi Dangisa, bahwa pemahaman Sangadi (kepala desa) dan aparat desa terhadap produk hukum di desa masih lemah serta mengingat keterbatasan waktu dan anggaran dalam rangka pembinaan produk hukum daerah kepada pemerintah desa, maka Bagian Hukum menginisiasi program Duta Sangadi Sadar Hukum, yang disingkat ”Dangisa”.
“Penerapan Dangisa menggunakan metode peer tutoring, yang dalam dunia pendidikan dikenal dengan metode teman sejawat, yaitu metode pembelajaran dengan bantuan salah seorang Sangadi yang kompeten dan menguasai materi yang bertindak sebagai Dangisa. Nah, dia inilah yang akan mengajar Sangadi lainnya,” kata Bupati memaparkan.
Bupati Iskandar menjelaskan, resiko pernikahan dini dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap remaja. Salah satu strategi pemerintah daerah dalam pencegahan pernikahan dini yaitu dengan meluncurkan proyek perubahan dengan tema sosialisasi dan edukasi mengenai strategi pencegahan perkawinan usia anak (Si Patokaan) di Provinsi Sulut.
“Terima kasih saya sampaikan kepada Sekda Arvan dan Ibu Kadis PP dan PA Sulut dr. Kartika B. Tanos serta Kabag Hukum atas inovasi-inovasinya. Semoga proyek perubahan yang diterapkan dapat mewujudkan Bolsel yang sehat, sejahterah dan inovatif,” ucapnya.
Ia mengajak semua pihak untuk mencegah stunting, menggunakan aplikasi SI-Pinter, mencegah pernikahan usia anak dan mewujudkan inovasi Dangisa di Kabupaten Bolsel.
Kadis PP dan PA Provinsi Sulut dr. Kartika B. Tanos memperkenalkan Si-Patokaan yang merupakan strategi terkoordinasi pencegahan perkawinan usia anak.
“Kehadiran saya di sini selain mensosialisasikan Si-Patokaan, juga untuk menyerahkan bantuan kelompok kepada keluarga pra sejahtera dan kepala keluarga perempuan,” katanya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan mesin jahit dari Pemprov Sulut kepada para penerima yang diserahkan langsung oleh Kadis dr Kartika Tanos.(*)